Rabu, 20 Maret 2013

Brownies Kukus Ketan Hitam

huuufffhhh....^_^
Ini foto lamaa...hampir setahun laluuuu, anaknya sekarang dah mau 5 tahun, hihihi, baru ketemu pas mau pindahan ke external disk...fiuuh, alhamdulillah terselamatkan :D

Ga ada perayaan pesta ultah di rumah, hanya sekedar nyoba resep baru dan tiup lilinnya buat foto doang :D. Pesertanya ya cuma 3 orang: Hanun, mama, n ayahnya...eh...ada 1 lagi ding, adeknya...tp msh di perut ^_^






garis samar yang ada di tengah-tengah itu yang bikin merem melek...nyoklat abis! :D
Resep yang dicoba, Bronketem alias Brownies Ketan Item (Hitam), resepnya mba Ricke pemilik Ordinary-Kitchen, makasih banyak ya mba, sukses selalu untukmu... :)

Rasa brownies ini legit, manis, dan ada sensasi grijil-grinjil dari tekstur tepung ketan-nya :)
Berikut resepnya:


Bronketem alias Brownies Ketan Item (Hitam)

Bahan:
250 gr tepung ketan hitam (bisa dg membuat sendiri tepungnya: ketan hitam dijemur, giling, ayak)
20 gr coklat bubuk
200 gr gula kastor (gula pasir yang dihaluskan)
6 butir telur
200 gr minyak sayur (ditimbang ya)
100 gr DCC cincang
1 sdt emulsifier (cari yang halal ya! atau bisa di-skip)
1 sdt essens vanilla
1/4 sdt garam
2 sdm susu kental manis (SKM) (saya lupa masukin, tapi tetep enyaaak, hihi... )
Meises secukupnya

Cara membuat:
-Siapkan kukusan, bungkus tutupnya dengan serbet bersih.
-Siapkan loyang, poles alasnya dengan margarin, alasi dengan kertas roti, oles kembali dengan margarin.
-Campur tepung ketan hitam dengan coklat bubuk, ayak dan sisihkan.
-Lelehkan DCC, masukkan minyak sayur, aduk hingga DCC meleleh, angkat dan dinginkan.
-Kocok dengan mixer speed tinggi, telur, gula, emulsifier dan garam hingga pucat, mengembang dan kental.
-Masukkan SKM, kocok hingga rata.
-Masukkan essens vanilla, kocok rata.
-Turunkan kecepatan mixer, masukkan campuran tepung ketan hitam dan coklat bubuk sedikit demi sedikit, kocok hingga tercampur rata.
-Matikan mixer,  masukkan campuran DCC leleh dan minyak, aduk balik menggunakan spatula hingga ke dasar wadah hingga tercampur rata.
-Pastikan semua sudah tercampur rata agar tidak bantat.
-Tuang 1/2 bagian adonan ke dalam loyang, kukus selama 10 menit.
-Setelah 10 menit, taburi permukaannya dengan meises, kukus kembali selama 5 menit.
-Tuang sisa adonan ke dalam loyang, kukus selama kurang lebih 20-30 menit hingga matang.
-Angkat dari dalam kukusan, dinginkan kemudian bisa dikeluarkan dari loyang, hias sesuai selera.

Oh iyaaa...selain dibikin slice kayak di atas (pernah bikin untuk acara pengajian di rumah), saya pernah bikin untuk cupcake, salah satu isi goodie bag ulang tahun Hanun,bisa juga dijadikan cake potong, ditemani sup buah- kopyor- homemade...hehehe....seperti ini:



bukan buat hantaran, acara, atau untuk tamu atau orang2 terhormat, kali ini yang kena giliran jadi tester: yang bantuin bersih2 di rumah... semoga makin semangat kerjanya :)

Met mencobaaaa yaa...! ^_^


















Mini Snack



Ini salah satu mini snack yang pernah saya bikin untuk sekolah hanun dalam rangka Maulid Nabi. Isinya Chocolate Cake Pop (tanpa stik), Bread Bitterbalen (pakai roti tawar), dan Steam Rainbow Cake alias Mambo Cake 3 warna. Semuanya saya buat tanpa pengawet dan memakai bahan-bahan yang mudah didapat di sekitar kita.

Sayang eh sayang...ternyata yang dapat bagian cuma anak-anaknya doang :( ibu-ibu atau ayah-ayahnya ga dibagi, hiks...padahal maksud tujuan saya, pengen mengenalkan jajanan sehat yang gampang dibuat oleh orangtuanya lhooo, hiks...
Prihatin nih, makin banyak anak-anak yang lebih suka doyan jajanan yang ga jelas...huhuhu.

Yo wes lah, moga lain waktu tujuan sederhana ini bisa tercapai >_<   *masih sedih*.

Ini penampakan Mini Snack simpel saya... 



waaa...fotonya kurang jelas yaa, keburu-buru banget motretnya, sekian detik sebelum diantar ke sekolah, hehe...
Untuk Rainbow Cake Kukus atau Bolu Kukus Mambo, saya sudah pernah bikin beberapa kali, baik untuk pesanan maupun untuk suguhan dan konsumsi sendiri, tapiii....file-file fotonya blum ketemu sampe sekarang....hihi...nanti kalo dah ketemu, nyusul di-upload deh... 

Resepnya pakai Bolu Kukus Mambo NCC :


Bahan:
6 btr        telur utuh
2 btr        kuning telur
250 gr      gula pasir
½ sdt       vanili bubuk
½ sdt       garam
1 sdt        emulsifier (cari yang Halal ya! bisa di-skip dengan menambahkan 2 kuning telur)
175 ml     santan kental, matang (bisa diganti susu cair tawar)
200 gr      terigu

Peralatan:
Loyang 22x22x8cm, poles mentega, beri alas kertas roti, poles lagi, taburi tepung tipis.
Panaskan dandang kukusan, biarkan beruap banyak.

Cara membuatnya :
1.     Kocok telur, gula pasir, emulsifier dan vanili hingga mengembang dan kental, masukkan tepung terigu sambil diayak secara bertahap, aduk rata.
2.    Tuangi santan sedikit demi sedikit sambil diaduk rata.
3.    Bagi adonan menjadi 3 bagian, tiap bagian diberi pasta stroberi (pink), pasta pandan (hijau), dan bagian yang tanpa tambahan pasta (polos/putih).
4.    Tuang adonan pink kedalam loyang, kukus selama 10 menit, tuangi lagi adonan hijau, kukus selama 10 menit, kemudian masukkan adonan terakhir (putih), kukus lagi 20 menit. Angkat. Dinginkan. Keluarkan dari loyang, potong-potong



Tips:
Oh iyaa...saat mau mengukus, pastikan dandhang atau kukusan sudah dalam keadaan beruap banyak ya (air kukusan mendidih), ngukusnya pakai api sedang saja, daaan...jangan lupa tutup kukusan dilapisi serbet/kain bersih supaya uap air tidak menetes di permukaan adonan, karena dijamin hasil akhirnya bakal bergelombang dan bolong-bolong, hehe...




Met mencobaaa... :)





















Jumat, 15 Maret 2013

Kluwak

Posting berikut ini tidak akan mengupas secara ilmiah tentang Kluwak, ini sekedar sharing penampakannya saja kok...hihihi.

Kluwak atau Kluwek, bagi orang Jogja tentuuu  tidak asing lagiii... karena jadi bahan utama pembuatan rawon dan brongkos. Bagi perantau seperti kami yang orang Jawa, adalah ibarat menemukan harta karun jika mendapati kluwak di tanah non-Jawa. Maksud saya, orang Jawa Asli lho ya...bukan Jawa Lathi....alias ga cuma yang bisa boso Jowo doang :D 


Sudah beberapa kali coba nanya-nanya ke pasar tradisional di sini, ternyata jawabannya sama saja : apa itu Kluwak? Tidak ada, bu. Atau mungkin saya aja kali yaa yang kuperrr...tidak pandai nyarinya. Lebih praktis yaaa nitip suami yang lagi mudik atau minta dikirim langsung dari Jogja. Padahal ongkos kirim lebih mahal dibanding harga Kluwak sendiri, lha wong 10 ribu dapet buanyaaak :D. Oh iyaaa, kluwak ini jadi salah satu bekal wajib lho, saat kami berkesempatan hidup di belahan bumi utara, hihihi. Gapapa lah,  demi sayur Brongkos dan Rawon, hehe. 
Ini diaa..wujud si Kluwak tersayang :D.



Belajar bersyukur: tidak ada kamera DSLR, kamera pocket pun jadi :)

Kluwak atau Pangium edule Reinw ini, cara mengupasnya adalah dengan memukul kulit luarnya yang kerrraaas, mirip bathok kelapa. Disarankan saat memukul, diberi alas yang empuk yaa...seperti kain serbet atau di atas keset, kalau tidak si kluwak bakal melesat entah kemana karena bentuknya yang tidak simetris, jadi gampang goyang, hihi. Pengolahannya, tergantung selera, ada yang direndam dan dilarutkan dulu dengan air panas, ada juga yang langsung di-uleg/digiling dikarenakan malas merendam (saya! :D). Setelah dikupas, akan tercium bau yang sangaaat khas dari dagingnya yang coklat tua...jangan khawatir aroma aneh ini akan berubah menjadi sedap mantap saat sudah ditumis dan bertemu dengan kawan-kawan rempah yang lain :)

Salam Kluwak, all!  ^_^


Kamis, 14 Maret 2013

BRONGKOS


Hayooo...yang ngaku orang Jawa, pasti kenaaaal dengan sayur ini.  Daaan...tidak sah rasanya jadi piyantun Jogja kalau belum pernah makan sayur iniii... 'Jangan' Brongkos :)

Sejujurnya... sebelum menikah, saya tidak suka dengan sayur ini, duluuu menurut saya, ini adalah sayur yang hanya dimakan oleh orang-orang yang sudah sepuh (tua), haha... tapiii...karena suami saya sukaa...yo wesss...mengalah saja, setelah nikah saya belajar bikin sayur ini deh. Ternyata eh ternyata...rasanyaaa...hwaduuuh, enakkk...! Pas banget buat booster ASI, karena full protein ^_^. Yukkk marii...kita simak resepnya...

Jangan (Sayur) Brongkos
---adaptasi dari detikfood--

Bahan:
½ kg daging sapi, potong kecil-kecil
3 butir telur ayam, rebus dan kupas
1/4 kg kacang tolo, saya pakai kacang merah yang kecil-kecil, kalo sempat, rendam dulu hingga mengembang
1 butir kelapa, buat santan
2 tahu pong (tahu kulit), bisa pakai tahu putih potong kotak kecil,goreng setengah kering 

Bumbu:

1 ruas jari ( 2 cm)jahe, memarkan
1 ruas jari (2 cm) lengkuas, memarkan
5 lembar daun jeruk nipis
1 batang sereh, memarkan
2 potong gula merah
2-3 butir asam jawa
cabai rawit merah utuh, secukupnya
garam dan gula pasir secukupnya


Haluskan:
8 siung bawang merah
4 siung bawang putih
5 butir kluwak (what is kluwak?? mariii lihat di sini  ^_^)
3 butir kemiri
2 sdm ketumbar
2 ruas kencur

Cara membuat:
Rebus daging sapi hingga empuk bersama sedikit garam, sisihkan bersama kaldunya.Tumis bumbu halus dengan sedikit minyak hingga wangi.Tambahkan bumbu yang dikeprek, dan daun jeruk. Aduk hingga layu. tambahkan kaldu sapi, masak hingga mendidih dan matang. Masukkan bumbu tumisan ke dalam kaldu sapi. Tambahkan santan, gula merah. Masukkan daging sapi, telur, dan kacang tolo. Menjelang matang, masukkan tahu goreng ke dalam masakan. Masak terus hingga matang dan meresap. Brongkos yang dimasak sore hari lebih enak disantap keesokan harinya.



Met mencubaaaa..... :)

Rabu, 12 Desember 2012

Bakwan Malang (Bakwan Kawi)

Saya, hobiiiii banget sama yang namanya bakso segerrr... ngalahin senengnya ke siomay & batagor, kalo sama mie ayam bakso...yaah 11-12 lah :D
Kalau di Jogja, hati dah terpatri *haha* sama bakso Gress, bakwan kawi UGM, bakso pak brewok, atau bakso Lempuyangan. Ada satu lagi, yang uenaak...di gubug kecil gang Sosrowijayan, deket SD Netral, tapi semenjak 'insap' *haha* dah ga pernah kesana lagi karena konon pake B2 *wallohua'lam*.

Baru-baru ini agak seneng sama mie ayam baksonya es teler *7 karena di sini, citarasa tercocok sama lidah ya cuma di counter itu, itupun harus 3 jam ndapetinnya :D

Hmmm...jujur, saya sering iriiiii sama yang sering bolak-balik ke kota besar dan dengan mudah menyantap makanan sejenis itu... haduuuh, bersyukurlah ibu-ibu, bapak-bapak terhormat :p
 

Sedang saya, harus mencoret tebal-tebal menu idaman ini saat hamil sekalipun...hehe...

Ya sudahlah, terima saja apa yang sudah digariskan untuk kita ya FTM (Full Time Mom), qiqiqi...tapiiiiii bukan berarti kita tidak berhak maem enak dong yaaaa... yuuukkk, bikin sendiri saja, bismillaaah....
 

Kali ini saya pengeeeen maem Bakwan Kawi .
Kira-kira penampakannya seperti ini.... jangan diketawain yaaa kalo penampilannya masiiih jauuuuh dari aslinyaaa....namanya juga kira-kira, hihihi ... ^_^

 

Ada bakso kuah, bakso goreng, pangsit basah, pangsit goreng, tahu daging, sama mie :)      





Resep:
Bakwan Kawi ala Nanahanuna Kitchen

-Bakso Kuah: ini beli jadi, iris silang di permukaannya

- Bakso Goreng: campur jadi satu daging giling dan tepung sagu (saya pake tepung tapioka) dengan perbandingan 1:3 , lalu tambahkan kuning telur+bawang putih halus+irisan seledri+merica bubuk+garam+gula pasir+minyak wijen, dan air secukupnya (air es lebih baik). Uleni hingga kalis lalu bulat-bulatkan. Gulingkan pada maizena-putih telur- maizena , goreng garing, api kecil.

-Pangsit basah, pangsit goreng, tahu daging cara membuatnya bisa dilihat disini, sudah pernah saya posting, komplit :)

-Kuah baksonya: rebus tulang sapi/daging/bahan membuat kaldu bersama tumisan bawang putih+bawang merah (3:1), seledri, daun bawang, tambahkan garam, gula pasir, lada putih dan lada hitam. Masukkan bakso kuah hingga mekar. Taburi bawang goreng.


-Mie telur, bisa bikin sendiri, bisa beli bentuk kering, rebus, tiriskan, gulung.

-Sambal bakso kawi: rebus cabe rawit dan beberapa siung bawang putih sesuai selera, sampai layu. Haluskan, tambahi garam dan gula pasir. Siram dengan kuah bakso hingga sedikit encer.

Sajikan hangat. Lengkapi dengan bawang goreng, irisan seledri, daun bawang, kecap, dan saos tomat.


Eh, ngomong2 tentang foto, kita geser dikit yuk ke kanan... ;)



Ehhh...ada yang ngintip di sebelah kanan.... ;)

Yuk kita perjelas apakah kawan si bakso Kawi ini? ;)


Alhamdulillah dapat kiriman durian dari tetangga...makasih byk yaaa...:)


Resep Es Teler Sarang Burung plusss Durian:

-Sarang burung : 1 bungkus agar2 bubuk+gula pasir+air 600ml. Dinginkan, parut memanjang dengan parutan keju. Saya pakai 2 warna, agar2 hijau dan merah.

-Durian: ambil dagingnya saja

-Rambutan: ambil dagingnya saja

-Cincau tawar : potong kotak2

-Tape singkong : beli jadi.

-Pelengkap: susu kental manis, sirup cocopandan merah, santan kental, air es.

Penyajian: susun bahan2 ke dalam mangkok, siram dengan susu kental manis putih, sirup, air es, terakhir tambahkan santal kental 2 sdm saja.

Alhamdulillah, siang ini Hanun berhasil meluluhlantakkan berturut-turut: seporsi Bakwan Kawi dan seporsi es teler!! :D

Met mencobaaaa........:)



























































Minggu, 09 Desember 2012

Mini Cupcakes

Masih nge-fans sama cake yang bertipe buttercake, hasilnya enak, bahannya simpel, dan konon cara membuatnya  paling gampang, tapi bagi saya justru paling high risk, karena butuh pengocokan mentega+gula dalam waktu lama, hingga mencapai tekstur creamy... kalo ga gitu, ya resiko bantat :)).
Kali ini saya bikin buttercake versi cupcake, masiiiih dalam tampilan sederhana :)


Topping-nya campuran, pake fondant dan cream :)












Oya, karena eh karena... peralatan fondant saya suangat terbatas (jarang make fondant juga :p), jadi pas ndekor pake alat bantu sekedarnya: tusuk gigi, cotton bath, dan pake pemotong nori :D
Base cake-nya ada dua rasa, yaitu pandan dan vanilla, makanya saya kasih nama: Duo Butter Cupcakes. This is it...Birthday Cupcakes for Syifa Annisa (semoga suka yaa...^_^).


Haduh, selotipnya keliataaan...fotografernya kurang sip iniii, maklum, blum sarapan :D

Resep Butter Cake 2 telur (source: Bu Fatmah B):
Bahan:

120gr mentega
½ sdt vanili
250 g gula pasir
2 butir telur
200 g tepung terigu
1 sdt Baking Powder
150ml susu segar

Bahan pelengkap:
Gula bubuk dan bubuk kayu manis secukupnya

Cara membuat:

  1. Panaskan oven 180 derajat Celcius.
  2. Kocok mentega, gula, vanili hingga mengembang dan pucat. Masukkan telur, kocok lagi hingga tercampur rata dan mengembang.
  3. Masukkan tepung dan susu secara bergantian, sambil diaduk hingga rata. 
  4. Oven hingga matang (lebih kurang 30 menit untuk loyang kotak 22 cm, tinggi 3-4 cm).
  5. Angkat, dinginkan. Taburi gula bubuk dan kayu manis, potong-potong.










































































Jumat, 07 Desember 2012

Gulai Daun Ubi Keriting

Ngomong-ngomong soal lauk pauk, saya ini sering diketawain sama suami, gara-gara kalo makan, menunya kayak anak kecil, misal goreng/rebus brokoli, bakso, nugget, dkk. Dulu awal nikah, sering ga nyambung, kalo diajak ngobrol tentang nikmatnya jangan lodeh or gori (sayur nangka muda-red), sedapnya tumis sawi putih, tongseng, brongkos, rawon, sambel krecek, oseng-oseng tempe lombok abang, dan sebagainya. Setelah nikah, mau tidak mau ya belajar cara bikinnya... apalagi setelah punya anak dan harus menjalani fase menyusui. Yaaa...harussss mau makan sayur!
Alhamdulillah,  people must change for a better future, rite? and I did :D

Naah... mumpung merantau di tanah sumantrah... mumpung kenal dengan yang namanya daun ubi keriting, yukk bikin gulai ala jogja (baca: lidah saya *LOL*).
Alhamdulillah, Hanun doyaaaaan... :)



Boleh tambahkan irisan cabe merah, jika suka, kalo saya tidaaak...karena Hanun ga gitu suka pedes2  :)

Resepnya pakai takaran kira-kira yaa...

Bahan:
1 ikat daun ubi keriting (rebus dulu dengan: minyak goreng/zaitun+garam, sampai layu/empuk sesuai selera)
0,5 liter santan sedang
2 sdm bumbu gulai instan (pakai bumbu asli lebih baik :p)

5 siung bawang merah
3 siung bawang putih
1 genggam ebi, cuci bersih, tiriskan
garam, gula pasir, gula merah secukupnya


Pelengkap: bawang goreng dan tomat

Cara membuat:
Haluskan duo bawang (diiiris juga boleh), tumis bersama ebi, dan bumbu gulai. Jika telah wangi dan matang, tambahkan air (pakai kaldu lebih sedap), tambahkan garam, gula, lalu masukkan daun ubi yang telah empuk. Tambahkan santan dan gula merah (saya pakai gula aren asliiiii impor dari jawa ^_^). Masak sampai bumbu meresap dalam daun. Matikan api, sajikan dengan tomat dan bawang goreng.

Praktis kaaan? *praktis opo malees??* :D

Met mencobaaaaa......:)