Rabu, 16 Maret 2011

Donat Kentang

Assalamu'alaikum temans... alhamdulillaah...bisa nulis lagi, mumpung bidadari kecil saya sudah sudah terlelap di awal petang tadi....(krn seharian absen bobok). Ditemani suara jangkrik n gelap (gelap sungguhan, krn lampu teras n ruang tamu sedang pantang dinyalakan krn konslet berat :( ) saya coba mengingat2 kisah kasih saya dengan si donat kentang. Donat kentang mengingatkan saya pada bapak saya yang sering membeli produk ini di depan sebuah toko grosir besar di jl.kaliurang, jogja. Menurut saya rasanya hambar, tp saya sempat melakukan pembenaran sendiri, dg pertimbangan mungkin segmentasi mereka adalah para pecandu 'awas gula' yang mencari alternatif pangan, selain nasi. Dan saya saat itu juga tidak tertarik untuk membuatnya sendiri, karena dengan bersepeda motor 10 menit dari rumah, saya bisa dg mudah mendapatkan donat 'ngetop' bukan kentang :D. 

Daaan...semenjak saya kembali mengikuti suami merantau, awal Desember 2010, entah knapa suatu hari saya 'sakaw' dengan donat... demikian pula dg putri saya yang sekian kali merengek minta donat. Pernah kami 'nekad' membelikan dia sebentuk donat di kota ini, tp kok kurang gimanaaa gituu...apalagi melihat pewarna topping yang digunakan...(hihi, dasar ibu yg ribet). Jadiii yaa...sesampai di rumah, mulailah saya dirasuki sebuah penyakit bernama penasaran (halah...). So, dgn sisa-sisa tenaga, qiqiqi, jadilah saya browsing sana-sini, tibalah mata saya berkedip pada sebuah resep karya Bu Fatmah-NCC, sesuai bahan yang mudah ditemukan di sini....

Oya, saya menggunakan resep di bawah ini dengan takaran kira-kira saja, misal:  500gr tpg terigu=dikira2 separo dari total kemasan terigu 1kg :D  ;   200 gram kentang= 3 butir kentang ukuran sedang :D   ; 100ml air=seperempat gelas beling seukuran gelas belimbing :D   50gram susu bubuk=2 sdm muncung  :D 
Ya,ya,ya semua dikarenakan saya blum punya timbangan tepung!
*nabung, nabung* ^_^

Bginilah hasilnyaaa...empuk, mengenyangkan, rasanya agak 'ndeso' tapiii...itulah yg saya cari! Unik.

Ya, penampakannya msh kurang sempurna, harap maklum krn pembuatannya disambi momong anak n mberesin rumah, tp lumayan laa  yg penting dah berusaha, hihihi..

Berikut resepnya:

Donat Kentang
(Source : Fatmah Bahalwan)

Bahan:
500 gram tepung terigu protein tinggi
50 gram susu bubuk
11 gram ragi instan
200 gram kentang, kukus, haluskan
100 gram gula pasir (saya kurangi jadi sekitar 75 gram)
75 gram mentega
1/2 sendok teh garam
4 butir telur
100 ml air dingin

Cara:

Dalam wadah, campur tepung terigu, susu bubuk, ragi instan, aduk rata. Masukkan kentang halus, dan kuning telur. Uleni hingga rata dan setengah kalis. Kemudian tambahkan mentega dan garam. Uleni hingga kalis elastis. Istirahatkan selama 15 menit. Bagi adonan masing-masing 50 gram, bulatkan, diamkan 20 menit, hingga mengembang. Lubangi tengahnya, goreng hingga matang.


Met mencoba, pasti bisa! ;)

Minggu, 13 Maret 2011

Puding Busa Kuah Jambu Ala Nanahanuna

 Ini menu lama, yang di re-posting,  cocok untuk cemilan balita...monggo dicoba, simpel, pasti bisa! :)

Puding Busa Kuah Jambu Ala Nanahanuna

Bahan Puding :
Putih telur dari 2 butir telur ayam
1 bungkus agar-agar putih
100 gr gula pasir
350 cc air
2 sachet nutrisari jeruk manis (atau bisa diganti rasa yg lain, brtujuan mengurangi bau amis putih telur)
Irisan bermacam2 buah (aku pake kiwi, stroberi,dll)

Bahan Saus :
1 kotak buahvita Jambu (klo bisa pake produksi ultr*jaya ya, bukan A*C, soalnya menurut saya rasanya beda)
1-2 sendok gula pasir (tgt selera tingkat kemanisan)
Sejumput kecil garam.

Cara membuat Puding :
Siapkan loyang puding, basahi dengan air dingin, tata irisan bermacam buah didasar loyang, sisihkan.
Aduk dalam panci : air, agar-agar, nutrisari, dan gula pasir, rebus sampai mendidih, angkat dari api, biarkan sampai uap panasnya hilang.
Sementara itu kocok putih telur sampai kaku, kecilkan speed mixer, masukan agar2 yang sudah hangat sambil dikocok sampai tercampur rata.
Tuang kedalam loyang, dinginkan.

Cara membuat Saus :
Rebus gula bersama buahvita jambu beserta sejumput garam, dg api kecil. Aduk terus sampai mendekati kekentalan karamel or tgt selera.

Tips : Setelah puding dan saus dingin simpan dalam kulkas sebelum disajikan. Puding sangat lezat disajikan dingin bersama sausnya.

Macaroni Panggang

Hmmm....biasanya hari Sabtu-Minggu adalah hari libur memasak... alias jajan saja! (jgn sering2 ditiru lho ya...hehe...), ini salah satu kesepakatan yang pernah saya buat dg swaminda, tp minggu kemaren, sebagai bonus doi mau nganter saya ke pasar (tumbeeen...;D) , saya buat deh menu satu ini, yang praktis tapi mengenyangkan, bisa buat maem malam sekaligus sarapan. Saya buat pake pinggan kaca tahan panas n untuk icip2 ke tetangga, saya pake beberapa loyang mini yang dilapis pake alufoil (nyari2 ga nemu yg jual cup alufoil, hiksss).

Monggo dicoba sendiri...pasti bisa! :) atau mau pesan? bisa sekali! :D

Macaroni Panggang ala Nanahanuna

Bahan:
- macaroni La Fonte, rebus sampai matang
-5 butir telur ayam, kocok lepas
-daging sapi giling
-margarin
-susu cair plain/tawar (saya pake susu ultra kemasan biru)
-pure tomat (bisa diganti saos tomat)
-3 keju lembaran (saya pake Kraft)
-keju parutan, sesuai selera
-1/2 butir bawang bombay cacah
-4 siung bawang putih
-2 sendok tepung terigu, cairkan
-merica bubuk
-oregano, rosemarry
-garam
-gula
-cabe/paprika untuk topping

Cara:
Tumis bawang putih, bawang bombay dengan menggunaan margarin, tambahkan merica, garam, gula, lalu masukkan daging cacah, tambahkan air, rebus hingga daging matang. Masukkan susu cair sambil terus diaduk, masukkan 3 lembar keju, tambahkan tepung terigu yang sudah dicairkan. Selanjutnya masukkan pure tomat, aduk rata, lalu masukkan macaroni rebus. Aduk hingga rata, tambahkan irisan daun seledri, oregano, dan rosemarry. Tunggu hingga dingin. Setelah cukup dingin, tuang kocokan telur ayam. Tuang dalam loyang atau pinggan tahan panas yang sudah diolesi margarin. Berikan topping sesuai selera. Panggang dengan suhu 190 derajat celcius, selama 30 menit.

Then...this is it...a magic morning with...

Lebih syedaap kalo pake jamur kancing... :)

Jumat, 11 Maret 2011

Hanun

Lahir 3 Juni 2008.
Berat badan saat lahir 2,75kg.
ASI umur 4 hari - 2,5 th.


Hanun= lembut (bhs. Arab)
Sahasika=pemberani/tangguh (bhs. Jawa Kuno)
Hernanda=perpaduan nama kami (ortu)

Hanun Sahasika Hernanda, nama ananda kami,  mengandung harapan untuk menjadi seorang pemberani dan tangguh (dlm kebaikan), tp sekaligus kaya kelembutan hati. Semoga menjadi sebaik2 manusia, makhluk Alloh, yg bermanfaat (dalam kebaikan) bagi sekitarnya kelak, Allohumma amiin.


Kecil, mungil, thengil :)
Sekilas profil Hanun, putri kecil saya. Relatif langsing dibanding teman2 sebayanya, lincah, senang bernyanyi dan bercerita..tapi kalo mood-nya lagi hilang, waaahh.. jgn ditanya :)
Banyak yang mengira dia anak laki-laki, bahkan ada yang setelah tahu dia perempuan,  saya dianggap sengaja 'menyulapnya' jadi anak laki-laki (hadeeeh...maksa bgt dueeh...;p). Entahlah, mungkin karena potongan rambutnya (pdhl saya sudah usaha 'menyuburkannya' lho...tp gmn lagi, panjang pendeknya rambut, cm Gusti Alloh yang tahu rumusnya, yang tentu saja ditentukan dari F1-nya :D).
Bisa jadi karena Hanun tidak ditindik (bagi saya dan bapaknya, ditindik/hak itu hak anak untuk memilih...klo nanti besarnya Hanun minta ditindik, kami tak berkeberatan... walo dlm Islam tidak ada kewajiban bertindik).
Atau mungkin karena bajunya, hmmm....buat saya, paduan T-shirt n jeans/celana panjang adalah kostum lumrah bagi anak perempuan, sejak kecil saya pun berkostum demikian, jarang ber-rok krn pertimbangan 'kepolahan' dan efeknya tak ada masalah...mau bukti?? Mari, teman2 yang mengaku lebih feminim dari saya, yuukkk boleh adu masak dengan saya (lho, katanya masak sudah dianggap sebagai pembela gender, hayoo??)!! syarat: ga boleh ada bantuan dari asisten sedikitpun lho yaa....termasuk mencuci alat2nyaaa....hihihi...gimana, berani? berani?? qiqiqi... Nggak diiiing, saya cuma bercanda....saya ga sekejam itu kok....ini sekedar wacana saja ;)

Kembali ke Hanun, bagaimanapun dia, she's my angel. Sejam-dua jam tanpa membau keringatnya rasanya sudah  kecarian. Dua-tiga jam tanpa celotehnya, rasanya aneh, walo kalo disuruh jujur, rasanya cuapeeeek sekali mengasuh anak tanpa asisten. Dialog2 yang terjadi dengannya, memberikan sensasi tersendiri bagi kami, hihi. Seperti kemaren siang, Hanun yang tadinya asik nonton tv, tiba-tiba menghampiri saya, sambil bertanya (biasanya dia lgsung bertanya setiap ada sesuatu yang dia ga ngerti di acara tv):

Hanun: Maa, bumi itu apa?
Saya: Bumi itu ya tempat manusia-manusia tinggal, Mama itu manusia, Hanun itu manusia, Ayah itu manusia.
Hanun: Bumi bisa loncat2, Ma? (dia sambil loncat2 di tempat)
Saya: Enggak, Ndhuk, bumi berputar, yang bisa loncat2 ya Hanun.
Hanun: Hanun juga bisa berputar2 (dia sambil memutar2kan badannya), tapi kok Hanun bukan bumi...??
Saya: (ketawa kecil...)

Hihihi...itu bukan respon orangtua yang bijaksana ya, saya rasa. Tp saat itu, betul2 tidak terpikir jawaban apalagi yang harus saya berikan (mungkin karena saya sambi nulis), selain saya merasa geli sekali, hihihi.

Sepolah-seunik-semelelahkannya Hanun, I love her just the way she is... :))

"Maa...liaat...maa.."Hanun teriak panggil2. Saya tergopoh2 kluar dari dapur kuatir ada apa2, tyt...Hanun berdiri meringis n just wanna show what she did with her spidol! olala.. :D

Hanun sedang berlatih mengendalikan stang di ruang tamu, dengan 4x belokan, and she can! :))


Kamis, 10 Maret 2011

Bolu Gulung

Assalamu'alaikum... 

Bolu Gulung atau bolgul adalah salah satu cake yang sudah cukup tua, setidak-tidaknya buat saya, hihihi, soalnya perasaan sejak saya masih belum sekolah, dah sering liat, dari toko kue bonafid sampe di pasar tradisional di jogja. Hati saya serasa runtuh seketika saat tahu snack di acara2 yang saya ikuti-sejak kecil sampai sekarang-salah satunya adalah bolu gulung, pfffhhh. Pun, entah sudah berapa puluh kali saya melihat ibu saya (beliau seorang baker) mengeluarkan bolgul dari oven,  walopun saya hanya melihat, sekali lagi hanya melihat lho ya...hihihi... Hwaah pokoknya seriiiing banget liat, hingga.. akhirnya.. selera saya mengena pada sebuah titik bernama bosan. 

Tapi semenjak kehadiran si oven mini beberapa minggu lalu, saya jadi tertarik untuk nyoba2 resep. Tadinya si oven mini dibeli setelah saya dan suami ngobrol2 n sama2 merasa butuh alat memanggang n menghangatkan masakan. Singkat cerita, saya browsing resep n coba bikin bolgul, tp tentu sajaaaa.....dalam ukuran mini, krn ovennya pun miniii sekali...hehe... n ternyata hasilnyaa...nyesel, knapa cm bikin setengah resep yakk?? :))

Ini dia resep n penampakannya.....monggo dicobaaaa....n siapkan lidah untuk kelembutannyaaa... ^_^
BOLGUL MINI
(saya ambil dr resepnya bu Fatmah B-saya bikin setengah resep)

Bahan: 
15 kuning telur
150 gram gula pasir
75 gram tepung protein sedang (saya pake segitiga biru)
175 mentega, kocok hingga mengembang dan pucat

Cara membuat:
- Kocok telur dan gula hingga kental, sisihkan.
- Masukkan mentega kocok ke dalam campuran telur, gula, aduk rata.
- Tuang ke dalam loyang mini yang sudah diolesi margarin n dialasi kertas roti.
- Oven selama 15 menit pada suhu 180 derajat C, hingga matang.
- Angkat, keluarkan dari loyang, balik ke atas kertas roti, olesi dengan selai (saya pake selai marmalade n strawberry), lalu gulung perlahan, hingga padat. Dinginkan dalam lemari es, kemudian dipotong-potong. 

Ingin lebih nikmat? sajikan dengan secangkir teh atau kopi susu :)