Jumat, 11 Maret 2011

Hanun

Lahir 3 Juni 2008.
Berat badan saat lahir 2,75kg.
ASI umur 4 hari - 2,5 th.


Hanun= lembut (bhs. Arab)
Sahasika=pemberani/tangguh (bhs. Jawa Kuno)
Hernanda=perpaduan nama kami (ortu)

Hanun Sahasika Hernanda, nama ananda kami,  mengandung harapan untuk menjadi seorang pemberani dan tangguh (dlm kebaikan), tp sekaligus kaya kelembutan hati. Semoga menjadi sebaik2 manusia, makhluk Alloh, yg bermanfaat (dalam kebaikan) bagi sekitarnya kelak, Allohumma amiin.


Kecil, mungil, thengil :)
Sekilas profil Hanun, putri kecil saya. Relatif langsing dibanding teman2 sebayanya, lincah, senang bernyanyi dan bercerita..tapi kalo mood-nya lagi hilang, waaahh.. jgn ditanya :)
Banyak yang mengira dia anak laki-laki, bahkan ada yang setelah tahu dia perempuan,  saya dianggap sengaja 'menyulapnya' jadi anak laki-laki (hadeeeh...maksa bgt dueeh...;p). Entahlah, mungkin karena potongan rambutnya (pdhl saya sudah usaha 'menyuburkannya' lho...tp gmn lagi, panjang pendeknya rambut, cm Gusti Alloh yang tahu rumusnya, yang tentu saja ditentukan dari F1-nya :D).
Bisa jadi karena Hanun tidak ditindik (bagi saya dan bapaknya, ditindik/hak itu hak anak untuk memilih...klo nanti besarnya Hanun minta ditindik, kami tak berkeberatan... walo dlm Islam tidak ada kewajiban bertindik).
Atau mungkin karena bajunya, hmmm....buat saya, paduan T-shirt n jeans/celana panjang adalah kostum lumrah bagi anak perempuan, sejak kecil saya pun berkostum demikian, jarang ber-rok krn pertimbangan 'kepolahan' dan efeknya tak ada masalah...mau bukti?? Mari, teman2 yang mengaku lebih feminim dari saya, yuukkk boleh adu masak dengan saya (lho, katanya masak sudah dianggap sebagai pembela gender, hayoo??)!! syarat: ga boleh ada bantuan dari asisten sedikitpun lho yaa....termasuk mencuci alat2nyaaa....hihihi...gimana, berani? berani?? qiqiqi... Nggak diiiing, saya cuma bercanda....saya ga sekejam itu kok....ini sekedar wacana saja ;)

Kembali ke Hanun, bagaimanapun dia, she's my angel. Sejam-dua jam tanpa membau keringatnya rasanya sudah  kecarian. Dua-tiga jam tanpa celotehnya, rasanya aneh, walo kalo disuruh jujur, rasanya cuapeeeek sekali mengasuh anak tanpa asisten. Dialog2 yang terjadi dengannya, memberikan sensasi tersendiri bagi kami, hihi. Seperti kemaren siang, Hanun yang tadinya asik nonton tv, tiba-tiba menghampiri saya, sambil bertanya (biasanya dia lgsung bertanya setiap ada sesuatu yang dia ga ngerti di acara tv):

Hanun: Maa, bumi itu apa?
Saya: Bumi itu ya tempat manusia-manusia tinggal, Mama itu manusia, Hanun itu manusia, Ayah itu manusia.
Hanun: Bumi bisa loncat2, Ma? (dia sambil loncat2 di tempat)
Saya: Enggak, Ndhuk, bumi berputar, yang bisa loncat2 ya Hanun.
Hanun: Hanun juga bisa berputar2 (dia sambil memutar2kan badannya), tapi kok Hanun bukan bumi...??
Saya: (ketawa kecil...)

Hihihi...itu bukan respon orangtua yang bijaksana ya, saya rasa. Tp saat itu, betul2 tidak terpikir jawaban apalagi yang harus saya berikan (mungkin karena saya sambi nulis), selain saya merasa geli sekali, hihihi.

Sepolah-seunik-semelelahkannya Hanun, I love her just the way she is... :))

"Maa...liaat...maa.."Hanun teriak panggil2. Saya tergopoh2 kluar dari dapur kuatir ada apa2, tyt...Hanun berdiri meringis n just wanna show what she did with her spidol! olala.. :D

Hanun sedang berlatih mengendalikan stang di ruang tamu, dengan 4x belokan, and she can! :))


Tidak ada komentar:

Posting Komentar