Jumat, 21 November 2014

Belajar Hidroponik

Kali ini saya ingin berbagi cerita kecil tentang bertanam tanpa menggunakan media tanah. Sebenernya udah lamaaaa sekali puengeeen bikin instalasi hidroponik sederhana, tapi dari dulu ragu-ragu melulu. Takut gagal dan takut tidak istiqomah :D Sampai akhirnya saya bosan sendiri, haha ora mutu ya. Mungkin yang bikin ragu-ragu karena belum pernah liat pioner yang lebih dulu berkebun sistem ini, di Pematang Siantar, khususnya. Hal yang membuat bikin semangat salah satunya karena gemesss berulang kali berkebun kecil-kecilan di tanah tidak ada yang sukses. Baik saya tanam sendiri atau lewat tangan tukang kebun. Dari cabe, paprika, labu... semuanya bikin lumanyun, yang lumayan ya cuma ubi kayu, huwaaaaa..... pikir2, agak curiga dengan kondisi tanah di sekitar rumah yang kahat hara. Akhirnyaa..bismillah, pelan-pelan belajar mengenal hidroponik lagi. Kenapa lagi? Iya, karena sebenernya tahun 2001 sudah sempat belajar di sebuah perusahaan swasta hidroponik di Mega Mendung, Cisarua, Bogor #so what?? qiqiqi....

Naah, karena sekarang skalanya versi ibu-ibu yang cuma pengen belajar mengusahakan sayuran sehat untuk keluarga, jadi harap maklum kalau hasil belajarnya masih nanak-nunuk alias alon-alon waton kelakon, hehe....

Langkah pertama dalam bertanam hidroponik, tentu menyiapkan biji berkualitas dan menyemai. Cara yang saya pakai juga simpel aja.  Kebetulan saya pakai media tanam rockwool atau semacam spons yang merupakan hasil pemanasan batuan hingga meleleh seperti lava. Rockwool bersifat higienis dan mudah menyimpan air, jadi sangat cocok sebagai media tanam. Bisa didapatkan di toko-toko pertanian. Konon rockwool ramah untuk lingkungan, tapai ternyataaa... tidak cukup ramah pada saya, karena ternyata saya alergi...huhuhu, jadi kulit yang terkena RW gatal2 dan bruntusan, huaaa... jadi hati2 ya.

Bagi yang kesulitan mendapatkan media rockwool, bisa menggunakan spons ikan yang biasa untuk akuarium, tapi karena spons bersifat sintetik, tentu sifat kelembabannya berbeda dengan rockwool. Media tanam alternatif yang lain adalah sekam bakar yang sudah dicampur cocopeat (sabut kelapa yang sudah dihilangkan zat tanin-nya). Campuran ini konon cukup ideal digunakan sebagai media tanam hidroponik.

Oh iya, daripada kepanjangan cerita media, ini penampakan semaian saya....


potong RW kecil2 (sebesar alas gelas media), rendam 10 menit dalam air, kibaskan, masukkan benih dengan bantuan tusuk gigi, pasang tag name benih *takut lupa*
tutup tray semai dengan plastik hitam, cukup semalam aja. Begitu kulit benih sudah nampak pecah dan muncul putih2 (sprout), langsung kenalkan sinar matahari...untuk menghindari etiolasi...


Jangan lupa mengecek selalu kelembabab rockwool. Usahakan pagi dan sore disemprot dengan sprayer.  Rasakan sensasi hati saat melihat benih mulai menyapa.....*sori, lebay sikit :p*

Setelah benih tumbuh menjadi bibit....tunggu sampai berdaun 4, dia sudah siap untuk dipindahkan ke tempat penanaman. Yang wajib disiapkan adalah wadah tanam, bisa berupa botol air mineral, toples bekas, pot, box styrofoam, dan lain-lain. Nutrisi yang dipakain tentu saja nutrisi khusus hidroponik, biasa disebut ABmix, terdiri dari 2 larutan nutrisi makro dan mikro. Jika memang kesulitan untuk memperoleh ABmix, bisa diganti dengan larutan pupuk NPK mutiara, Urea, dan Gandasil. Untuk takarannya...monggo googling dulu ya...saya belum sempat searching2, hehe.

Oh iya, tempat penanaman bibit terdiri dari 2 bagian, yaitu netpot dan wadah nutrisi (botol mineral, dll). Netpot bisa berasal dari wadah bekas puding yang dibentuk sesuai netpot aslinya, dilubangin sebagai tempat akar tumbuh dan bernapas dengan menggunakan cutter, gunting, atau solder. Sebagai gambaran, begini penampakan netpot :



 Buat celah ntuk menyelipkan kain flanel (warna pink). Kain ini bisa digantikan oleh sumbu kompor atau sumbu pel bekas. Jangan kain biasa ya, karena bakal rapuh terendam air nutrisi. Kain flanel bisa didapatkan di toko alat tulis. Daya serapnya yahud dan awet. Netpot yang sudah terpasangi kain flanel ini dicelupkan pada larutan nutrisi terlebih dahulu, untuk menyempurnakan daya kapilaritasnya.

Cara memasang bibit siap tanam: masukkan bibit bersama rockwoolnya atau kapas basah ke dalam netpot. Netpot dimasukkan ke dalam botol aqua yang sudah dilubangi dan diisi nutrisi. Sistem hidroponik yang saya lakukan ini adalah dengan sistem Wick atau dengan menggunakan air statik atau air yang tidak bergerak. Ini jenis hidroponik paling sederhana.

Duh, sayang sekali saya belum sempat membuat sketsanya. Semoga bisa dimengerti maksudnya ya.

Penampakan jadinya adalah seperti berikut:


PakCoy dan Selada Hijau


Atau begini...
Oh iya, botol air mineralnya harus di-cat dengan warna pekat ya, yg tidak tembus sinar matahati supaya tidak lumutan. Kalo wadah berlumut, tanaman bakal berebut nutrisi dengan lumut, pertumbuhannya tidak optimal


Di bagian pantat botol, lubangi dengan menggunakan solder atau paku dipanaskan, sekitar 3-4 lubang, dengan tujuan agar tanaman tetap bisa mendapatkan DO yang baik (oksigen terlarut).



Letakkan botol2 tanaman di tempat yang memungkinkan terkena cahaya matahari pagi-sore. Saya sendiri belum menemukan tempat itu...di tembok belakang rumah, cahayanya hanya sekitar 6 jam saja, itupun sering mendung....hiks.
Ahh, setidaknya sudah berusaha... ^_^




Oiya, jangan lupa mengecek ketersediaan air di dalam wadah nutrisi ya, minimal 2 hari sekali.

Akhir kata....selamat berkebun! :)











































































































































































Jumat, 03 Oktober 2014

LAMINGTON CAKE

Setelah sekian lama off dari dunia per-ovenan karena kondisi badan serumah lagi kompakan drop, akhirnya coba lagi deh... kebetulan besoknya mau njagong manten dan mampir ke Latbar BKR Medan untuk pertama kalinya. Tadinya bingunggg mau bikin potluck apa, pikir-pikir... sekalian bikin PR grup LBT aja ah (Let's get Baking Together), mumpung udah lamaaa ga garap PR *lhooo mbolos kok mumpung :p*. Yasud...dipilihlah LAMINGTON CAKE, dengan resep hasil utak atik sendiri. Bikinnya dadakan nih, nunggu anak-anak tidur dulu, biar emaknya feel freee... :D.

Cake ini berasal dari Australia, yang tercipta tanpa sengaja. Konon katanya dibuat oleh chef Lord Lamington yang menjatuhkan sepotong kue dalam larutan coklat. Untuk menutupi 'kecelakaan' ini, si chef membalurnya dengan kelapa kering. Banyak versi tentang asal-usul Lamington Cake, baik dari penamaannya, atau pembuatannya. Biasanya dibuat dari cake dasar jenis butter cake atau pound cake.

Saya memilih membuatnya dari sponge cake, dengan pertimbangan cake ini jenis cake potong yang perlu pemotongan simetris dalam finishingnya. Sedangkan buttercake adalah jenis cake bertekstur remah, menurut saya akan kurang rapi bentuknya. Tentuuu saja pertimbangan ini khususon buat saya yang bikinnya dadakan, disambi wara-wiri nyusuin si kecil....walhasil jam 23.30 baru kelar *udah super ngantuuuk*, hihi... tapi lumayan puas dengan hasilnya.... sisa trim pinggiran cake sukses dicemal-cemil duo H... :)



Ini pakai sponge cake vanilla, filling stroberi jam... yang rasa pandan tanpa filling, tidak sempat difoto...

Setelah packing selesai, baru muncul ide 'hemat energi', yaitu sekalian buat bekal sekolah esok harinya.... hehe.... ini tampilannya....


Saya potong jadi dua lagi, cocok buat mulut anak2 yang mungil... just one bite! :)
Monggo...ini resepnya....

LAMINGTON CAKE
by nanahanuna kitchen

Bahan Sponge Cake:
8 butir telur utuh
200 gram gula pasir
200 tepung terigu protein sedang
1 sdm susu bubuk
1 sdm maizena
100 gram unsalted butter, cairkan
sepertiga sdm emulsifier (rumit kali bikin takarannya yaaa :p)
pasta pandan
selai stroberi paletta

Bahan coklat siram:
DCC: susu UHT = 2:1, misal 250gram : 125 ml (saya pakai UHT Mimi-Vanila, kemasan putih-krem, di Siantar cuma 1 toko yang jual...>_<  rasanya lebih yummiii...cobain deh, hehe)

Bahan taburan:
Kelapa parut disangrai dg api kecil, aduk terus sampai kering

Cara membuat:
Panaskan oven 180 dercel.  Kocok telur , gula pasir, emulsifier, sampai adonan mengembang, kental, berjejak. Masukkan tepung+maizena+susu bubuk, aduk rata, boleh mix dengan speed rendah hingga rata. Masukkan butter cair, aduk balik. Tambahkan pandan. Tuang dalam 2 buah loyang 24x24x24cm. Panggang hingga matang. Dinginkan.

Tim DCC yang sudah dipotong2 kecil, masukkan susu UHT, aduk hingga tercampur rata.

Cara penyajian:
Potong spongecake kotak2. Bisa dibelah dua, olesi selai, lalu tangkupkan kembali. Atau boleh potong kotak biasa tanpa selai. Olesan bisa berupa butter cream/whipcream/ganache/dll sesuai selera.  

Masukkan potongan cake ke dalam kulkas 5-10 menit. Lalu celupkan 5 sisinya dalam coklat. Jika permukaan coklat siram sudah kaku, taburi kelapa kering.  Sajikan.

Selamat mencobaaa...... ^_^

PUDING SUSU BINTIK

Salah satu menu bekal sekolah andalan kalo mamanya kesiangan/tidak fit/minim bahan...apalagi kalau bukan puding atau agar-agar atau jelly..yaa..semacamnya lah... ini juga jadi pilihan kalau anak sedang batuk/sariawan...

Kali ini saya bikin Puding Susu Bintik, relatif praktis... karena buru-buru, takarannya pakai feeling...silap-silap sikit harap maklum ya...hehe...

Bahan:
250 ml air (bisa pakai susu UHT plain)
2 sdt serbuk agar-agar
1 sdt serbuk jelly
5 sdm susu kental manis (kalau pakai susu UHT, bahan ini di-skip)
5 sdm gula pasir (atau sesuai selera)
1/3 sdt garam
cacahan DCC (Dark Cooking Chocolate), bisa diganti mises coklat

Cara membuat:
Campur air, serbuk agar-agar, serbuk jelly, gula pasir, garam, aduk rata hingga serbuk agar dan jelly larut. Setelah rata, panaskan di atas kompor, hingga mendidih, matikan api, tuang susu kental manis. Aduk rata. Tunggu hingga uap yang mengepul di atas adonan hilang. Taburkan cacahan DCC atau mises di dasar cetakan. Tuang adonan perlahan dalam cetakan. Dinginkan. Lepas dari cetakan, tata di kotak bekal.
Hasilnya....simpel banget, gapapa deh...yang penting anak-anak sukaa...mamanya ga kebagian >_<



Pakai cetakan apapun bisa, saya pakai cetakan mawar kecil.... biar bisa sekali 'hap!' :)
























































Bolu Kukus Gula Merah

Sebelumnya tidak berminat mencoba resep bolkus bergula merah, saya pikir rasanya membosankan dan amis. Tapi entah kenapa...kemaren pingiiin bikin, mumpung punya gula palem halus sebungkus.


Akhirnya memutuskan untuk pakai resep yang ini:


BOLU KUKUS GULA MERAH
source : Vivi Liong
Bahan :
500 gr tepung terigu
400 gr gula merah rebus dengan 400 ml air
100 gr gula pasir
2 butir telur
1 sdt baking powder
1 sdt soda kue
250 ml minyak sayur
seujung sendok teh emulsifier (untuk menyingkat waktu, karena bikinnya sebelum subuh, takut tidak terkejar jadi bekal sekolah)
mises untuk taburan


Cara membuat :

1. Kocok telur, gula pasir, baking soda dan baking powder sampai lembut dan mengembang.
2. Masukkan satu persatu larutan gula merah bergantian dengan tepung terigu dan minyak sayur sambil diaduk rata.
3. Tuang ke dalam cetakan hingga agak penuh.
4. Taburi mises.
5. Kukus selama kurang lebih 25-30 menit hingga kue merekah, angkat.

Setelah dicoba, ternyata...tidak menyesal...:)
Untuk bekal Hanun, saya bikin versi mini...'mekrok'nya tidak maksimal sih, huhuhu...bikinnya buru-buru...



Yang coklat2 di atas itu mises yang melumer...  



Eeh, tetep ludesss....dimakan rame2 sama temen2nya...hihihi... #happy mom

Ini versi ukuran sedangnya.... buat sarapan...




Hasilnya lembuuut bangeeet, sengaja saya sisain untuk esok harinya...dan tetepp lembut juga. Rasanya legit, tidak amis,  dan saking lembutnya...tanpa dikunyah pun gigitan bolunya bisa hancur hanya dengan tekanan lidah... hohoho..

Pas buat bontot sekolah. Cocoook jadi teman ngopi di pagi hari.
Yang jelas, Halwa (2y2m) bolak-balik ke dapur, tambuuh terus, hihi...


Alhamdulillaah.

Met mencoba ya, rencangs :)

Donat Kabocha (Labu Jepang)


Dengar nama Kabocha (Labu Jepang), langsung teringat MPASI (Makanan Pendamping ASI) favorit Hanun dan Halwa, dulu di usia 6 bulan ke atas. Biasanya saya bikin puree atau dipotong kecil2 dicampur sayuran lain. Labu ini berwarna orange terang, baik kulit maupun isinya. Karena ada juga jenis labu kuning (biasanya jenis lokal) yang dagingnya berwarna kuning pucat. Kabocha ini konon banyak manfaatnya. Selain kandungan vitamin A, C, dan kalsium yang tinggi, kabocha  mencegah sejak dini terserang penyakit jantung dan kanker. Yang jelas, rasanya manisss alami dan lembuuut... jadi anak2 suka :)

Di Siantar, cukup susah mencari labu kuning yang berwarna orange terang luar dalam... kebetulan di akhir pekan saya 'nemu' di sebuah supermarket, wahh...senang sekali...jadi ada ide buat bikin bekal sekolah Hanun deh.... Donat Kabocha, hehe...

Ini hasilnya... 


Teksturnya lembut dengan warna kuning alamiiii.....





Fotonya gelap, karena motretnya buru-buru, sambil nunggu jemputan bus, di pagi2 yg mendung :) 

Hasilnya empuuk... cuma mungkin kurang manis buat yang suka manis... jumlah gulanya bisa ditambah, saya pakai resep mbak Ricke.

Donat Kabocha

Bahan :
150 gr labu kuning kukus, haluskan
200gr tepung terigu protein tinggi (saya pakai Cakra)
100gr tepung terigu protein sedang (saya pakai Segitiga  Biru)
20 gr susu bubuk
6 gr ragi instant
30 gr gula pasir
2 kuning telur
1/2 sdt vanila essens
30 gr butter (margarin juga boleh)
1/2 sdt garam


50 ml susu cair dingin (tuang sedikit2 ya...tidak harus terpakai semua, tergantung kadar air labu yang digunakan, kalau sudah cukup kalis, hentikan penambahan susu cair ini atau jika kurang cairan bisa ditambahkan)

Cara membuat :
1.Tepung terigu, susu bubuk, ragi dan gula pasir, campur dalam sebuah wadah, hingga rata.
2. Masukkan kuning telur, vanilla dan labu kukus, uleni hingga tercampur rata.
3. Tambahkan susu cair sedikit demi sedikit.
4. Masukkan butter/margarin dan garam, uleni hingga adonan kalis (tidak menempel di tangan dan cukup elastis)
5. Setelah adonan kalis, bentuk bulat lalu tutup dengan plastik wrap atau serbet bersih, diamkan selama 30 menit.
6. Kempiskan adonan, kemudian bagi menjadi masing-masing +- 30 gr, bulatkan, kemudian istirahatkan kembali selama 15 menit dalam loyang yang sudah diberi tepung terigu tipis.
7. Panaskan minyak untuk menggoreng.
8. Lubangi bagian tengah dengan sumpit, lalu goreng sampai matang. Dinginkan.
9. Sajikan dengan gula donut atau hiasi dengan coklat batang yang dilelehkan, seperti ini....




Karena donatnya kurang manis.... buat yg suka manis2 silakan ditambahi topping coklat lemon seperti ini...

Sisa dough donat saya coba simpan di lemari es, lalu saya bentuk lagi esok harinya dalam versi bentuk sate, tapi tanpa tusuk, karena miriiis kalo malah melukai anak di sekolah.



Kali ini toppingnya pake DCC coklat...
Bikin donat Kabocha ini kudu sabarrrr dan siap menerima hasil yang ada lho ya...alias tidak boleh putus asa kalau gagal, apalagi marah2...qiqiqi...coba lagi... coba lagi...

Pokoknyaa jangan berhentiiii sebeluuum... dapat satu hadiah.
Apaa? Uang? Bukan.  Pujian? Bukan.
Orderan? Bukan. Jadi..?
Jadiiii....jangan berhenti sebeluuum melihat kotak bekal anak kita kosong alias habiiiis....
Buat saya, itu hadiah besarnya.
Rasanya senaaangggg pake bingits... perjuangan malem2 nguprek di dapur terbayar sudah... apalagi pas anak cerita teman2nya ikutan makan....daaan sampe rumah minta lagiii....whaaaa.....capeknya hilang! #emak norak #yo ben :D


Alhamdulillah... akhir kata, met mencoba ya :)
































































































Kamis, 10 April 2014

Semur Tomat isi

Setelah libur, biasaaaa... jadi males masak, males belanja (ga libur juga males ding, hihii..).
Tapi jam gak bisa ditunda jalannya, anak n suami segera pulang makan siang.
Lirik keranjang ada tomat 5 buah hasil metik pohon tomat samping rumah. Di kulkas masih ada sekepal daging sisa sayur kemaren.
Jadilah...hidangan simpel, Semur Tomat Isi.


Alhamdulillaah, anak2 makan banyaaak... langsuuung pada tidur pulaaas kekenyangan, suami juga bilang enaaakk....#aseeek#,  hilang deh capeknya :)

Ini penampakan tomat isi kalau dibelah..isinya kayak rolade tapi lembuuuuut.....uhuuy ^_^
Begini resepnya :

Semur Tomat Isi
Bahan:
5 butir tomat ukuran sedang
100-150 gram daging sapi tanpa lemak (giling halus dengan chopper)
3 butir kentang
setengah butir bawang bombay ukuran sedang, iris tipis
3 siung bawang merah + 2 siung bawang putih, haluskan---> untuk adonan isi
5 siung bawang merah+3 siung bawang putih, haluskan-->untuk kaldu semur
1 batang bawang daun, iris tipis
1 butir telur ayam kampung (karena kuning telurnya besar, biar lembut hasilnya)
3 sdm munjung tepung terigu serbaguna
3 sdm munjung tepung sagu (bisa pakai tapioka)
lada hitam bubuk, secukupnya
pala, sejumput
garam, gula pasir, kecap, secukupnya

Cara membuat:
#Adonan isi:
Tomat cuci bersih, potong bagian atasnya, keruk isinya, sisakan lapisan daging buahnya.
Campur: daging giling+duo bawang+lada hitam+garam+gula pasir+tepung terigu+sagu+telur, aduk rata. Masukkan adonan isi ini ke dalam badan tomat, menggunakan sendok teh, sedikit-sedikit, hiasi dengan potongan cabe merah. Lalu letakkan dalam wadah kaca/mangkuk plastik aman, kukus sekitar 10 menit, untuk mematangkan daging. Angkat, jangan buang air yang ada dalam mangkuk.

#Semur :
Tumis bawang bombay hingga harum, menyusul duo bawang halus, pala, lada hitam, irisan bawang daun, garam, gula pasir, kecap. Tambahkan air yang ada dalam mangkuk kukusan daging, tambahkan air lebih banyak lagi, masukkan irisan kentang, tunggu sampai empuk. Masukkan tomat isi. Siap sajikan hangat.


Mudah kaaan...selamat mencoba :)









Selasa, 08 April 2014

Ayam Suwir Kecap


Menu ini lumayan jadi favorit di rumah. Baru disuwirin aja, anak-anak dah bolak balik ke dapur, nyemilin :D

Cukup praktis buat emak2 yang males masak *tunjuk diri sendiri* :p.

Resepnya saya tulis dengan takaran kira-kira ya, jadi buat yang mau coba silakan disesuaikan dengan selera dan perasaan masing-masing, hihi...

Ayam Suwir Kecap
Bahan:
0,5-1 kg dada ayam (sokur2 pakai ayam kampung, kalo saya pakai ayam boiler)
+- 100 ml kaldu ayam (air rebusan dada ayam)
1 butir bawang bombay ukuran sedang, potong dadu
8 siung bawang merah
5 siung bawang putih
1 batang daun bawang, iris tipis
3 lembar daun salam
2 lembar daun jeruk
2 sdm saos tiram
1 sdm kecap asin
3 sdm kecap manis
2 sdm gula merah
1 buah cabai merah (sekedar penghangat tenggorokan aja, takut anak2 kepedesan :) )
lada hitam secukupnya
garam, gula pasir secukupnya

Cara membuat:
Rebus dada ayam, tiriskan, suwir-suwir. Goreng sebentar (kalo kelamaan, keras), tiriskan.
Tumis bawang bombay hingga harum, masukkan duo bawang, lada hitam, daun bawang, cabe, daun jeruk, daun salam, gula merah. Setelah harum dan gula merah larut, tambahkan saos tiram, kecap asin, kecap manis. Jangan lupa garam dan gula pasirnya. Tambahkan kaldu ayam, lalu masukkan suwiran ayamnya. Aduk hingga rata dan air meresap kering. Tambahkan kecap manis jika suka.
Hidangkan dengan nasi hangat.

Selamat mencobaa..... :)

Pie Susu Ala Bali

Alhamdulillah, bisa nyicil posting lagi. Beberapa bulan off karena tiada sempat, huhuhu. Sbelum ngetik ini aja, kudu mbersihin coretan si kecil di layar LED monitor komputer dulu, sekali lagi, di layarnya lho ya..bukan di tampilan layarnya, di-grafiti pake bolpen! huaaa :D.

Posting begini, selain sekedar ngisi blog, buat saya bisa jadi relaksasi... melepas penat, bosan, dsb... jadi saya tidak perlu dihipnotis biar jadi relaks, cukup dikasih waktu nulis acakadut begini aja, hihi...
Kali ini saya nyoba bikin Pie Susu yang lagi ngetop di dunia kuliner, sering disebut oleh-oleh khas Bali....saya baru sekali ngerasain Pie asli-nya...kalo dibandingin sama yang ini, berani diadu deh, hehe....yuukkk kita simak tampilan dan cara bikinnya....


Saya bikin beberapa varian topping : original, crispy coklat pink, bluberry, pandan, basket

Untuk resep, basic-nya saya pake resep mba Ricke (makasih ya mba!) dengan modifikasi sesuai selera.

Egg Tart (Pie Susu)

Bahan kulit/crust:
300 gram margarin/butter
2 sdm gula halus (munjung)
3 kuning telur
500 gram tepung terigu protein sedang

Cara membuat:
Campur semua bahan menjadi satu menggunakan sendok kayu hingga adonan berbutir-butir dan tercampur rata. Padatkan dan bulatkan hingga mudah dipulung. Cetak dalam cetakan pie yang sudah dioles tipis dengan margarin/minyak oles loyang. Sisihkan.

Bahan filling:
300 ml susu kental manis .
400 ml air
8 kuning telur, kocok lepas
30 gram tepung custard (saya pakai maizena)
1-2 sdt vanili

Cara membuat:
Setelah susu kental manis dan air diaduk rata, masukkan kuning telur. Kemudian masukkan maizena dan vanili. Aduk kembali hingga rata, saring jika perlu.
Tuang adonan susu ke dalam adonan kulit pie yang sudah dicetak sampai penuh. Panggang dalam oven suhu 160'C selama 45 menit hingga filling set dan menguning.
Angkat dan keluarkan dari oven. Diamkan sekitar 10 menit hingga hangat, baru keluarkan dari cetakan. Dinginkan. Simpan di lemari es/kulkas agar lebih nikmat.

 Selamat mencobaaa.... ya ^_^