Rabu, 12 Desember 2012

Bakwan Malang (Bakwan Kawi)

Saya, hobiiiii banget sama yang namanya bakso segerrr... ngalahin senengnya ke siomay & batagor, kalo sama mie ayam bakso...yaah 11-12 lah :D
Kalau di Jogja, hati dah terpatri *haha* sama bakso Gress, bakwan kawi UGM, bakso pak brewok, atau bakso Lempuyangan. Ada satu lagi, yang uenaak...di gubug kecil gang Sosrowijayan, deket SD Netral, tapi semenjak 'insap' *haha* dah ga pernah kesana lagi karena konon pake B2 *wallohua'lam*.

Baru-baru ini agak seneng sama mie ayam baksonya es teler *7 karena di sini, citarasa tercocok sama lidah ya cuma di counter itu, itupun harus 3 jam ndapetinnya :D

Hmmm...jujur, saya sering iriiiii sama yang sering bolak-balik ke kota besar dan dengan mudah menyantap makanan sejenis itu... haduuuh, bersyukurlah ibu-ibu, bapak-bapak terhormat :p
 

Sedang saya, harus mencoret tebal-tebal menu idaman ini saat hamil sekalipun...hehe...

Ya sudahlah, terima saja apa yang sudah digariskan untuk kita ya FTM (Full Time Mom), qiqiqi...tapiiiiii bukan berarti kita tidak berhak maem enak dong yaaaa... yuuukkk, bikin sendiri saja, bismillaaah....
 

Kali ini saya pengeeeen maem Bakwan Kawi .
Kira-kira penampakannya seperti ini.... jangan diketawain yaaa kalo penampilannya masiiih jauuuuh dari aslinyaaa....namanya juga kira-kira, hihihi ... ^_^

 

Ada bakso kuah, bakso goreng, pangsit basah, pangsit goreng, tahu daging, sama mie :)      





Resep:
Bakwan Kawi ala Nanahanuna Kitchen

-Bakso Kuah: ini beli jadi, iris silang di permukaannya

- Bakso Goreng: campur jadi satu daging giling dan tepung sagu (saya pake tepung tapioka) dengan perbandingan 1:3 , lalu tambahkan kuning telur+bawang putih halus+irisan seledri+merica bubuk+garam+gula pasir+minyak wijen, dan air secukupnya (air es lebih baik). Uleni hingga kalis lalu bulat-bulatkan. Gulingkan pada maizena-putih telur- maizena , goreng garing, api kecil.

-Pangsit basah, pangsit goreng, tahu daging cara membuatnya bisa dilihat disini, sudah pernah saya posting, komplit :)

-Kuah baksonya: rebus tulang sapi/daging/bahan membuat kaldu bersama tumisan bawang putih+bawang merah (3:1), seledri, daun bawang, tambahkan garam, gula pasir, lada putih dan lada hitam. Masukkan bakso kuah hingga mekar. Taburi bawang goreng.


-Mie telur, bisa bikin sendiri, bisa beli bentuk kering, rebus, tiriskan, gulung.

-Sambal bakso kawi: rebus cabe rawit dan beberapa siung bawang putih sesuai selera, sampai layu. Haluskan, tambahi garam dan gula pasir. Siram dengan kuah bakso hingga sedikit encer.

Sajikan hangat. Lengkapi dengan bawang goreng, irisan seledri, daun bawang, kecap, dan saos tomat.


Eh, ngomong2 tentang foto, kita geser dikit yuk ke kanan... ;)



Ehhh...ada yang ngintip di sebelah kanan.... ;)

Yuk kita perjelas apakah kawan si bakso Kawi ini? ;)


Alhamdulillah dapat kiriman durian dari tetangga...makasih byk yaaa...:)


Resep Es Teler Sarang Burung plusss Durian:

-Sarang burung : 1 bungkus agar2 bubuk+gula pasir+air 600ml. Dinginkan, parut memanjang dengan parutan keju. Saya pakai 2 warna, agar2 hijau dan merah.

-Durian: ambil dagingnya saja

-Rambutan: ambil dagingnya saja

-Cincau tawar : potong kotak2

-Tape singkong : beli jadi.

-Pelengkap: susu kental manis, sirup cocopandan merah, santan kental, air es.

Penyajian: susun bahan2 ke dalam mangkok, siram dengan susu kental manis putih, sirup, air es, terakhir tambahkan santal kental 2 sdm saja.

Alhamdulillah, siang ini Hanun berhasil meluluhlantakkan berturut-turut: seporsi Bakwan Kawi dan seporsi es teler!! :D

Met mencobaaaa........:)



























































Minggu, 09 Desember 2012

Mini Cupcakes

Masih nge-fans sama cake yang bertipe buttercake, hasilnya enak, bahannya simpel, dan konon cara membuatnya  paling gampang, tapi bagi saya justru paling high risk, karena butuh pengocokan mentega+gula dalam waktu lama, hingga mencapai tekstur creamy... kalo ga gitu, ya resiko bantat :)).
Kali ini saya bikin buttercake versi cupcake, masiiiih dalam tampilan sederhana :)


Topping-nya campuran, pake fondant dan cream :)












Oya, karena eh karena... peralatan fondant saya suangat terbatas (jarang make fondant juga :p), jadi pas ndekor pake alat bantu sekedarnya: tusuk gigi, cotton bath, dan pake pemotong nori :D
Base cake-nya ada dua rasa, yaitu pandan dan vanilla, makanya saya kasih nama: Duo Butter Cupcakes. This is it...Birthday Cupcakes for Syifa Annisa (semoga suka yaa...^_^).


Haduh, selotipnya keliataaan...fotografernya kurang sip iniii, maklum, blum sarapan :D

Resep Butter Cake 2 telur (source: Bu Fatmah B):
Bahan:

120gr mentega
½ sdt vanili
250 g gula pasir
2 butir telur
200 g tepung terigu
1 sdt Baking Powder
150ml susu segar

Bahan pelengkap:
Gula bubuk dan bubuk kayu manis secukupnya

Cara membuat:

  1. Panaskan oven 180 derajat Celcius.
  2. Kocok mentega, gula, vanili hingga mengembang dan pucat. Masukkan telur, kocok lagi hingga tercampur rata dan mengembang.
  3. Masukkan tepung dan susu secara bergantian, sambil diaduk hingga rata. 
  4. Oven hingga matang (lebih kurang 30 menit untuk loyang kotak 22 cm, tinggi 3-4 cm).
  5. Angkat, dinginkan. Taburi gula bubuk dan kayu manis, potong-potong.










































































Jumat, 07 Desember 2012

Gulai Daun Ubi Keriting

Ngomong-ngomong soal lauk pauk, saya ini sering diketawain sama suami, gara-gara kalo makan, menunya kayak anak kecil, misal goreng/rebus brokoli, bakso, nugget, dkk. Dulu awal nikah, sering ga nyambung, kalo diajak ngobrol tentang nikmatnya jangan lodeh or gori (sayur nangka muda-red), sedapnya tumis sawi putih, tongseng, brongkos, rawon, sambel krecek, oseng-oseng tempe lombok abang, dan sebagainya. Setelah nikah, mau tidak mau ya belajar cara bikinnya... apalagi setelah punya anak dan harus menjalani fase menyusui. Yaaa...harussss mau makan sayur!
Alhamdulillah,  people must change for a better future, rite? and I did :D

Naah... mumpung merantau di tanah sumantrah... mumpung kenal dengan yang namanya daun ubi keriting, yukk bikin gulai ala jogja (baca: lidah saya *LOL*).
Alhamdulillah, Hanun doyaaaaan... :)



Boleh tambahkan irisan cabe merah, jika suka, kalo saya tidaaak...karena Hanun ga gitu suka pedes2  :)

Resepnya pakai takaran kira-kira yaa...

Bahan:
1 ikat daun ubi keriting (rebus dulu dengan: minyak goreng/zaitun+garam, sampai layu/empuk sesuai selera)
0,5 liter santan sedang
2 sdm bumbu gulai instan (pakai bumbu asli lebih baik :p)

5 siung bawang merah
3 siung bawang putih
1 genggam ebi, cuci bersih, tiriskan
garam, gula pasir, gula merah secukupnya


Pelengkap: bawang goreng dan tomat

Cara membuat:
Haluskan duo bawang (diiiris juga boleh), tumis bersama ebi, dan bumbu gulai. Jika telah wangi dan matang, tambahkan air (pakai kaldu lebih sedap), tambahkan garam, gula, lalu masukkan daun ubi yang telah empuk. Tambahkan santan dan gula merah (saya pakai gula aren asliiiii impor dari jawa ^_^). Masak sampai bumbu meresap dalam daun. Matikan api, sajikan dengan tomat dan bawang goreng.

Praktis kaaan? *praktis opo malees??* :D

Met mencobaaaaa......:)



Jumat, 30 November 2012

Mini Green Tea Sponge Cake

Pengin bikin cake yang jarang atau belum pernah dibikin aah.... tadinya pengen bikin CCC alias Cheese Cake yang lembuuuut, tapi stok keju sedang minim. Sempet juga pengen ngolah umbi bit atau ubi ungu, tapi kok bikinnya ga bisa disambi jagain baby ya.. hihi...yo wess... jatuhlah pilihan ke Mini Green Tea Sponge Cake, pake resep mbak Emma. Yang bikin menarik, cake ini tanpa pakai baking powder atau emulsifier sedikitpun, tapi hasilnya tetep lembuuut. Bahannya cukup simpel, tapi kalau tekniknya salah dikiiiit aja, bakalan gatot alias gagal total. Apalagi buat pemula kayak saya, kudu extra hati-hati, hihihi...
Begini hasilnya...

Berhias potongan cherry merah, bertabur bubuk green tea dan  gula putih :)

Cita rasa cake ini manisnya memang minimalis, kalau buat saya sih segeeerrr dan ga eneg...
I love it, tapi kalo buat yang seneng manis, mbleneg, dan berkrim-krim...kurang cocok maem ini, silakan pilih kue yang full krim atau yang bertumpuk2 fondant, hehe....


Eh, yuk simak resepnya dulu...

Mini Green Tea Sponge Cake


Bahan:
3 btr putih telur
65 g gula pasir
6 btr kuning telur
35 g mentega, lelehkan
35 g tepung terigu
10 g green tea powder/teh hijau bubuk

Cara Membuat :
1. Campur green tea dan terigu, ayak dan sisihkan.
2. Kocok kuning telur dengan sebagian gula, hingga kental sisihkan.
3. Kocok putih telur tambahkan gula sedikit demi sedikit, hingga setengah kaku.
4. Campur kuning dan sebagian putih telur, masukan terigu sedikit demi sedikit aduk rata, kemudian masukan mentega leleh perlahan-lahan aduk hingga tercampur rata.
5. Masukan sisa kocokan putih telur , aduk kembali.
6. Tuang ke dalam loyang yang telah di alasi kertas roti/parchment paper.
7. Panggang dengan suhu 220 ºC selama 10 -12 menit.
8. Angkat dan balikkan.

Biasanya...kalau bikin kue jenis baru, si sulung minta jatah preman, hihi... jadilah saya bikin dua porsi. One for Bagas (hepi birthday, nak...sehat2 ya!) and one for Hanun (for us ding, qiqiqi)...

Lumayan, paginya jadi ada cemilan buat refreshing setelah semalam diajak ngobrol misua tentang road-map kerjaan... ckckck, ringan sekali obrolan kami ya... *hammer*  #abaikan# :D


Passsss banget dipasangkan dengan yoghurt low fat, segerrrrrr.....^_^

Have a great FRESH day, everyone! :)

Minggu, 18 November 2012

Ayam Teriyaki

Long weekend diawali dengan pagi yang basah, gerimis, bikin males keluar, padahal stok bahan di rumah lagi kosong, mosok bikin mie lagi...mie lagi...boseeeen :D
Cuma ada fillet ayam n sisa2 bumbu...plusss semangat men-dapur yang meredup, bikin ayam teriyaki saja yuukkk... lumayaaan, berasa delivery H*kben...hehehe...





Bahan:
250 gram fillet dada ayam (kira-kira), iris menjadi bagian2 kecil dan tipis (sesuai selera)
setengah butir bawang bombay, iris tipis, bagi dua bagian
3 siung bawang putih, cacah
2 sdm saus tiram
2 sdm saus teriyaki
2 sdm kecap manis
1 sdt minyak wijen
2 sdm olive oil ( saya pake yang extra light *pake minyak sayur biasa jg boleh kok, ini saya lg sok2an sehat aja :D*)--untuk menumis
1 sdm wijen (atau sesuai selera), goreng tanpa minyak
seperempat sdt lada putih
air & garam + gula pasir secukupnya.


Cara :
Tumis sebagian bawang bombay sampai wangiiii, tambahkan bawang putih dan lada putih. Masukkan irisan ayam. Taburi garam, gula pasir. Tambahkan air sampai ayam terendam dan matang. Tambahkan bermacam saus dan kecap (minyak wijen, masukkan terakhir). Masak hingga bumbu meresap, tambahkan sebagian bawang bombay dan kecap, masak kembali hingga air berkurang, matikan api. Taburi wijen hasil sangrai. Sajikan dengan nasi putih hangat.

Met mencobaaaa :)























Rabu, 07 November 2012

My October with...(Sate Kambing)

Ada 3 pas di bulan Oktober 2012 kmaren: pas hari raya Qurban, pas libur, pas ada yang tambah tua ^_^.
Ga ada pesta, ga ada piknik, ga ada rame-rame, ga ada kado :p..... yak, anteng di rumah saja :)
Mumpung ada daging kambing (padahal gak gitu suka...hiks), si ayah request bikin sate. Saya setuju, dengan catatan ogah mbakarnya :p. Plus ada tambahan request juga dari si sulung "ma, bikin kue ma...". Waduh, dah lamaaa ga pegang mixer ini tiba2 ditodong bikin kue, sempet ragu, tangannya dah lupa blum yak? :D
Yo wes, setelah lirik2 bahan2, saya sanggupi tapi yang mini & simpel saja.

Singkat cerita, subuh2 bangun, langsung nyiapin bahan kue plus mbumbuin potongan daging kambing. Begini resepnya... (maaf ya, ga ada takarannya, pake ilmu kira-kira nih ^_^) 

Bahan:
-daging kambing secukupnya, dalam artian bener2 dagingnya ya..kalo mau pake organ yang lain silakan...kalo saya maturnuwun deh, gilo soalnya :D
-bawang putih
-kemiri
-jintan
-ketumbar
-merica
-mentega
-kecap manis
-mentega atau margarin dicairkan
-garam dan gula pasir secukupnya

Cara membuat:

Goreng tanpa minyak: kemiri + jintan + ketumbar + merica, sampai wangi. Haluskan bersama bawang putih + garam + gula pasir. Masukkan bumbu halus ke dalam potongan daging kambing, aduk rata, tambahkan kecap manis dan margarin cair. Teringat di sekitar rumah banyak pohon pepaya, konon daunnya bisa mengempukkan daging. Iseng-iseng saya ambil satu tangkai, cuci sambil sedikit diremas-remas, lalu saya taruh sebagian daun di dasar mangkok, timpa dengan potongan daging kambing yang berbumbu, lalu tutupi dengan remasan daun pepaya lagi. Kira-kira seperti ini 'bentuknya' ...

...lalu saya tutup plastic wrap. Betul ga ya caranya? ga tau deh..yg penting jadi sate :D

Masukkan mangkuk ke dalam kulkas. Diamkan biar bumbu meresap dalam daging. Lha, kapan masaknya? se-sempetnya! :D ga ding, minimal didiamkan 3 jam lah, hehe..

Pasang potongan daging berbumbu di tusukan sate (ga usah dicuci dulu ya).

Bakar, tingkat kematangan sesuai selera. Oh ya, sebelum dibakar, lumuri dengan campuran: margarin+kecap manis+merica.

Jadinya kurang lebih seperti ini.... paket hemat, sekedar untuk bertiga, eh berempat ding...yang satu maem sate ASI :)

 

Lengkapi dengan timun, tomat, kol, bawang goreng, irisan bawang dan cabe.
Oh iya, itu yang jadi 'pendamping'nya si sate adalah blackforest mini, request si sulung, sederhana aja...tanpa lilin :)
Jujur, dah beberapa kali bikin orderan BF, tapi baru sekali iniiiii ngerasain motong kue utuhnya *kesiaan..ckckck :p*
Kira-kira tampilan dalamnya seperti ini...


Hihihi....berantakan yaaaa....maklum, tangannya masih kaku, semenjak 'cuti' , eniwei komen hubby : "lembut ma" :)



Thanks ya all untuk semua doa yang dah terkirim, i wish the best for u all, too.

No party no what-what laa. But, Alloh gave a big biiig gift in my October...

Let's see....





 Anyone? :)






































Selasa, 06 November 2012

Terang Bulan alias Martabak Manis (yang empuuk..)

Hmm...ini kali kedua saya nulis resep panganan favorit : martabak manis alias terang bulan. Kurang puas dengan resep yang pertama, cari-cari lagi...akhirnya nemu resep yang menurut saya, lumayan lebih kecil resiko gagalnya. Namanya juga manusia, adaaaa ajaaa gak puasnya *berasa tua dot com :p*.

Tapi sekali lagi balik ke selera ya, kalo lidahnya lebih cocok dengan kesan berat, kenyal, & padat, silakan pake resep yang ini.  Bagi yang suka empuk, boleh nyicip resep di bawah ini. Saya ngintip resepnya mba Aini (thanks ya mba, btw blognya cute deh, suka bacanya ^_^). Sebenernya bahannya ga jauh beda, cuma takarannya aja kali yaa.. yang berubah. Wes yuuk... dicoba aja...

Bahan Martabak Manis :
250 gr tepung terigu serbaguna
400 ml susu segar
1 butir telur (medium size)--ini saya pake telur kampung
30 gr gula castor--saya pake gula pasir butiran
½ sdt garam
½ sdt baking soda
Gula pasir, untuk taburan
saya tambah vanili, sedikiiiit.

Bahan isi : 
Susu Kental Manis putih, meises, keju cheddar parut, cincangan kacang, dll...bebas deh sesuai selera..


Cara membuat:
-Ayak tepung terigu sampai halus.
-Campur semua bahan adonan martabak manis, KECUALI BAKING SODA-nya. Aduk sampai halus tercampur rata, boleh disaring sampai tidak ada sisa gumpalan adonan. Kalo males ngaduk kayak saya, boleh di-mixer sebentaaar aja, pake speed rendah, sekitar setengah menitan aja.
Tutup adonan & diamkan selama 1 jam-an dalam suhu ruangan.

Cuma tak tutup pake plastik saja..

- Siapkan loyang martabak, atau kalau ga ada, gunakan wajan teflon berdiameter 18-20 cm. Panaskan wajan sampai merata panasnya. Ingat, API KECIL itu penting. Apalagi yg wajannya murah meriah kayak punya saya (baca: dijamin palsu, hahay... *bangga pulak*), penggunaan api kecil bisa membantu hasil kulit yg cantik (kayak di salon aja :p). Makanya, di resep yang ini, nawaitu saya kecilin lagi apinya....malah nyaris mati tuh... hihihi...

waktu manasin wajan, sebelum adonan dituang, saya tutup sebentar wajannya biar panas lebih merata
*eh, ho oh po ra yo?*
-Sementara itu, campur baking soda dengan beberapa tetes air, asal larut saja, lalu masukkan ke adonan martabak manis. Aduk rata.
- Tuang sekitar adonan martabak manis ke wajan yang panas (tandanya, si wajan berbunyi cesss.. kyk iklan minyak :D). Masak dengan api kecil, sampai terbentuk gelembung-gelembung udara di permukaan adonan.

-Taburi sedikit gula pasir, lalu tutup wajannya.
-Tetap masak dengan api kecil, sampai permukaan adonan martabaknya berpori-pori dan kering.
-Angkat martabak manis, pindahkan martabak manis yang sudah matang ke talenan. Olesi dengan mentega/margarine…dan isi sesuai selera...taruh di piring...

 
sisa dua...laper apa laper? :)))))










Tapi kok serat-seratnya keliatan dikit ya...semacam tidak berpori-pori gitu? saya juga bingung.. ada yg tau knapa? *halah*
Padahal sebelum di-filling, tampilannya kayak gini...


 


Dari segi tekstur dan rasa... saya lebih cocok pake resep ini...  kapan2 diuji coba lagi deh, biar serat-seratnya lebih narsis , hehe....tetap smangat mencoba ya! :)







































Senin, 05 November 2012

Zebra Cake Kukus

Oh iya...ketinggalan satu lagi, kudapan ringan tanpa oven yg lumayan irit telur n simpel, biasanya dibuat dari putih telur tapi yang saya bikin sekarang telur utuh (males nyimpan sisanya :p), yang sering dijual di kantin-kantin sekolah/kampus jaman muda dulu... pasti dah pada kenal yaa... sayanya aja yg ketinggalan jaman, hare gene baru blajar bikin, qiqiqi...
Yang ini lho....



waaa...saya ngaduk coklat bubuknya kurang rataaa...nampak brindil-brindil coklatnya, tp pikir2 rasanya malah asik kok, ada sensasi pahit-pahit maniiis...jadi temen minum kopi, pas! :)
Resepnya dari tabloid nova kalo ga salah, hasil nggugling :)
Bahan:

A: 250 gr telur
100 gr gula
1 sdt emulsifier (boleh abaikan)

B: 100 gr tepung

C: 75 ml santan (saya ganti susu UHT plain)

D: 1 sdm coklat bubuk


Cara:
- panaskan panci kukusan
- kocok bahan A, sampai mengental
- masukkan bahan B, aduk rata
- masukkan bahan C, aduk rata
- bagi adonan jadi dua, tambahan coklat bubuk
- cetak, dan kukus kurleb 3 menit

Met mencobaaa... :)












Kue Sakura (Tanpa Telur)

Hmm... masih dalam rangka nyiapin cemilan buat bapak2 tukang yang nge-rehab rudin... ndilalah stok bahan dapur di rumah lagi mepet, apalagi....telur habis! waduh... mau ke kota cari panganan or bahan gak mungkin  naik motor bawa baby umur 3 bulan, yo wes... setelah ng-googling sana-sini, ketemulah resep si kue sakura yang cukup rekomen buat yang mau bikin cemilan, tp minim modal + kesempatan, kayak saya ! :D
Yukk ini dia resepnyaa...

Kue Sakura Tanpa Telur
Source : Joy of Cooking

Bahan :
150 gr gula pasir
250 ml air panas
170 gr tepung terigu
1/2 sdt baking powder
1/2 sdt soda kue
1/2 sdt vanilli
25 gr susu kental manis (saya pake yang putih)
25 gr mentega/margarin dicairkan
1/2 sdt bubuk kayu manis (liat dari blog dapuripoek)

Cara Membuat :
Buat karamel, panaskan gula pasir dengan api kecil. Aduk sesekali. Setelah meleleh dan kecoklatan, masukkan air panas. Masak sampai karamel larut. Angkat, dinginkan. Lalu campur dengan susu kental manis, vanilli, dan margarin cair.

Ayak terigu, baking powder, soda kue, dan kayu manis bubuk. Lalu masukkan larutan karamel kedalamnya. Aduk sampai rata.

Masukkan adonan dalam cetakan yang sudah dioelsi minyak/margarin. Kukus dalam panci kukusan yang sudah panas dan beruap selama 25 menit sampai matang.

Cukup untuk membuat 10 - 12 cup kue sakura.

Dan ini dia hasilnyaaaa....taraaa....




Fotonya tak cantiiik yaaa... ini njepretnya beberapa detik sebelum disuguhkan, sempet nyicip sebiji doang yang patah, eeeh...tyt lembuuuut lho! :)

Pas jam ngaso, iseng-iseng nglirik piring 'percobaan' di luar ahh...eh, lha kok begini kondisinya...???


Weww...jadi senyum2 sendiri liatnya... du..du...du... :D










































Minggu, 04 November 2012

Bolu Kukus 'Mekrok' 10 menit

Wewww... dah lama absen orek-orek blog yaa... maklum, ribet banggeet... mulai dari gagal lahiran di Jogja tercinta, nyiapin kebutuhan new baby sendirian, sampe setelah lahiran dioyak-oyak kudu pindahan rudin... walhasil boyongan sambil mringis2 ngampet periih...haiiisshh... jangan dibayangkaaann yaa... :p

Ya wes, gapapa, yg penting ngarsip resep jalan terus, qiqiqi...walo sementara ini bikin yang simpel-simpel aja...hehe...

Posting sekarang tentang bolu kukus mekrok alias mekar, sengaja cari
resep yang bikinnya ga pake lama...mengingat bikinnya disela-sela baby H tidur...yak, cukup 10 menit-an aja, tapi jangan dihitung sama manasin kukusan, nyuci baskom, whisk, dll ya... lamaan beres-beresnya kaliii....hahay...


Resepnya pake resep NCC, saya baru pertama kali coba...kapan2 pengen coba resep jadul yang pake air soda ah... penasaran :)

Oh iya, saya bikinnya cuma stengah dari resep di bawah ini, jadi 16 cup, saya ambil 3 buat cicip2 di rumah, sisanya buat kudapan bapak2 tukang yang nge-rehab rudin... lumayan, ga usah jauh2 ke kota cari panganan :)

Bahan:
450 gr  gula pasir
500 gr  tepung terigu
1 sdt     BPDA
4 btr     telur
300 cc  air putih / susu encer / santan (saya pake santan encer :) )
1 sdm   emulsifer (abaikan juga nooo problem :) )
1 sdt     essence pisang (saya pake pasta pandan)
Cara ke-1:
Kocok semua bahan 10 menit, tuang di cetakan yang telah dilapisi kertas, lalu kukus selama 10 menit.
Cara ke-2 :
Campur tepung terigu dan baking powder double acting (BPDA), ayak, sisihkan.
Kocok gula, telur dan emulsifier hingga kental, masukkan tepung dan santan bergantian sambil diaduk hingga rata, beri pasta, aduk rata.
Pisahkan sedikit adonan, beri pewarna. Tuang kedalam cetakan: warna dasar yang ditimpa adonan warna tambahan pada bagian atas (sekitar 1 sdm), kukus selama 10 menit.

Ini hasilnya....selamat mencobaaaa... ^_^

Yesss!! seneng bgt, hasilnya sukses 'ngakak', hehe.... note: daku pake cara yang kedua :)

Oh iya, di lain hari, karena ga punya ide lain, saya bikin lg nih bolkus mekrok dg resep sama, tapi pake susu, penasaran apa masih bisa mekrok ya? saya pakenya susu cair yang dicairkan *nah lho! :D*, karena stok susu UHT plain-nya mepet banget, akhirnya saya tambah air putih, hihi...trus pengen ada nuansa lain, saya taburi meises... hasilnya...mmm... anggap aja bunga mawar deh ya? ya?ya? *maksa tingkat monas :p*. Begini penampakannya...









Pengennya si meises tetep berbentuk bintik2...tapi ini malah leleh, hehe...








































Rabu, 18 Juli 2012

Produk '8 bulan'

Hmmm... sebelum cerita tentang produk dapur, mumpung di blog sendiri, boleh dooong curhat dikiiit....^_^
Mengomentari aktivitas saya sebagai wanita non-karir, tempo hari ada beberapa kawan yang bilang ke saya, membuat karya dapur ketika anak masih 1 itu gampang dan sipil, apalagi anaknya cuma cewek *eeh, hari gene masih nyerempet gender?? duh duh kmana aja, buu...:p*. Mereka bilang, hal itu akan susah dilakukan jika anak sudah 2 atau lebih. Yaaa...saya sih diam saja menanggapinya, karena memang anak saya baru 1, cewek pulak (hayoooo, kenalan dulu sama anak saya, biar tahu lasak/tidaknya :D).

Begini ibu-ibu, bagi saya, kalau nurutin susah/tidaknya, mungkin sejak saya belum punya anak, saya tidak mau masuk dapur karena bagi saya yang super amatir ini, memasak itu susaaaah jika tidak diusahakan. Bisa tanya sama ibu saya, kapan saya mulai kenal yang namanya merica, ketumbar, dkk, jawabnya pasti tidak lebih lama dari usia pernikahan saya *ter-la-lu* :D.

Ya, saya memaaaang masih kalah pengalaman dengan mereka yang berbuntut 2 atau lebih. Tapi setidaknya, jika nanti saya sudah tidak sanggup berkarya lagi, ada sedikiiit hal positif yang sudah pernah saya lakukan, ketika berputri 1, minimal untuk keluarga, tetangga, dan kawan-kawan terdekat. Minimal sudah berusaha mengajak lingkungan terdekat untuk mengusahakan makanan yang 'lebih jelas' asal usulnya (jika dianggap ekstrim untuk menyebut halal). Alhamdulillah, sejauh ini suami dan anak mendukung aktivitas sepele saya ini, bahkan tanpa sadar, sedikit-sedikit saya sudah mulai belajar menabung dari hasil keringat sendiri :)
Jadiiii... intinya, dibanding dengan yang berkomentar negatif tapi tanpa memberi contoh nyata yang bermanfaat, saya lebih angkat topi pada kawan-kawan (gak peduli belum berbuntut atau berbuntut banyak) tapi masih semangat untuk menggali maupun berbagi ilmu kuliner, tanpa meremehkan pelaku atau ilmunya. Saya sempat terharu ketika beberapa kawan baru di FB mengirim pesan, mereka meng-add FB saya atas usul suami-suami mereka, untuk sama-sama belajar ber-dapur, barokalloh ya, temans :)

Ya segitu dulu deh, curhatan saya...moga2 bisa diambil sisi manfaatnya.... yuuukkk, kembali ke....hasiiiil dapur :p
 
Dua karya ini saya namakan produk khilaf, hehe... karena dibuat pada saat saya seharusnya sudah istirahat setelah 8 bulan kehamilan non-stop ublek-ublek dapur. Si ayah geleng-geleng kepala ngeliat saya begadang di dapur sendirian, dengan perut sudah terganjal meja dekor, qiqiqi... *nutup kuping, menghindari jeweran :p*.

Eh, eh, tapi ada hikmahnya lho, tak disangka-sangka si ayah menawarkan untuk upgrade standing mixer, mungkin gak tega liat saya berjam2 duduk ndeprok ngocok telur cuma pake hand mixer tua kali ya...? uhuuuyy...  walo masih rencana, moga segera dimudahkan rejekinya, yo Yah, amiiiin *peluk2 juragan :D*

Oya, orderan ini saya terima karena salah satu pemesannya sudah 2 kali saya tolak karena kondisi badan saya yang sempat drop, jadi beliau bela-belain menunggu beberapa bulan sampai si koki fit lagi, hihii... makasiiih ya untuk kesabarannya menungguuuu :D

Alhamdulillah, dekorasi kedua cake ini diserahkan sepenuhnya pada saya, jadi tidak ada request yang butuh pemikiran khusus. Cake yang pertama, Barbie Birthday Cake. Berhubung stok boneka barbie dewasa saya sudah habis, saya usulkan untuk menggantinya dengan boneka barbie kecil, si pemesan setuju, dan beginilah hasilnyaaaa.... desainnya sederhana kok, tapi yang penting masuk dengan keywords yang diinginkan: pinky, girly, catchy...hehe, semoga berkenan ya ;)
Jujur, mati ide ditengah2 mendekor para boneka, sempat saya tinggal tidur, hihi. Mendekati jam pengambilan kue, di bagian depan saya bikin kolam ikan koi saja, berasal dari puding susu, hehe... denger2 si ikan malah jadi rebutan anak-anak di pesta, alhamdulillah :)


Orderan cake yang kedua adalah Simple Blackforest. Desainnya benar-benar simpel..pel..pel ala bumil :)
Dibuat dari adonan sponge cake coklat 3 layer, ber-filling strawberry jam dan cream+keju. Saya kaget, pas belanja bahannya, ternyata harga-harga sudah melambuuung tinggi. Padahal baru jelang puasa, gimana kalo lebaran nanti ya? weleh...weleh.... ga kebayaaang >_<



Pas ndekor ini juga 'stag' banget idenya, tiba-tiba si ayah usul: coba kasih nuansa beda, pake cokelat kerikil (yang dibawanya dari negeri jiran...) hmmm...lalu saya coba taruh di tengah deh, not bad ya? :)

Puas dan lega rasanya jika pada akhirnya karya-karya kecil saya ini membuahkan rasa bahagia orangtua serta tawa riang anak-anak penikmatnya. Pun sangat bersyukur, mengetahui hasil dapur amatir saya ternyata masih dinanti, bahkan saat saya berada pada kondisi fisik di titik terendah sekalipun. Terima kasih ya, temans untuk kepercayaannya :)

Mengingat 'due date' partus sudah di depan mata, sunguh tidak bijak rasanya jika saya tidak meluangkan perhatian pada si calon buah hati, hehe... maka dengan ini Nanahanuna Kitchen menutup sementara kedai amatirnya, mohon maaf, maturnuwun, dan nyuwun pangestu pada para custumers, keluarga, dan para sahabat :)

Bertepatan juga dengan datangnya our lovely month, Ramadhan, esok hari...kami... Nanahanuna Kitchen dan keluarga mengucapkan :
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa, Mohon Maaf Segala Khilaf, Lahir dan Batin.
Barokalloh untuk semua ibadah yang kita lakukan pada bulan ini maupun 11 bulan mendatang.
Amiiin, amiiin, allohumma amiiiin.


Cheers...! ^_^