Selasa, 05 Januari 2016

CILOK

Seledri & Daun Bawang Hidroponik-Wick, sebagai bahan pembuat cilok Hidroponik :)

Kali ini saya ingin posting catatan buat menu yang satu ini, yang kalo bikin nggak cukup cuma 1 resep, minimal 2 resep :D

Kayaknya nggak perlu lagi diterangkan ya, Cilok alias "Aci Dicolok" itu apa...di Jawa Barat kerap disebut Cilok, di Jogja lebih kerap dikenal dengan nama bakso-baksoan atau bakso Kojek....hmmmm, teringat jajanan masa kecil :)

Resep cilok sebenernya banyak versi... tergantung selera. Intinya, cilok dibuat dari adonan tepung terigu dan tepung sagu (bisa diganti tepung tapioka/kanji). Bagi yang giginya kuat ngunyah  tekstur kenyil2 dominan, perbanyak tepung sagunya. Bila ada masalah dengan gigi, sebaiknya perbanyak jumlah tepung terigunya. Naah...kalo saya, biasanya milih yang netral, jadi perbandingan tepung terigu dan tepung sagu=1:1.
Sebelum masuk ke resep, saya rekomendasikan pakai sayuran pelengkap seperti seledri/loncang/bawang daun hidroponik, seperti yang saya pakai ini, karena menurut saya, selain sehat, wanginya juga lebih syedaaap.
Resep saya ambil dari founder LBT, mbak Ricke...(suwuuun ya mbak), monggo dicoba...

CILOK

Bahan:

200 gram tepung sagu tani (sagoo/tapioca)
200 gram tepung terigu (all purpose flour)
2 siung bawang putih (garlic), haluskan
1 sdt garam (peres)
1 sdt kaldu bubuk (optional)
1/4 sdt merica bubuk
2 batang daun bawang (diganti pakai seledri juga enak), iris halus
400 ml air (bisa berbeda takarannya tergantung kondisi tepung masing-masing, gunakan secukupnya saja)

Air secukupnya untuk merebus cilok
Isian (optional)  :
Keju cheddar parut (gak pake isian juga ga apa-apa, seperti cilok tradisional)

Pelengkap:
Sambal Kacang
Saus sambal
kecap
( kalau saya: kacang tumbuk + saos sambal+kecap+ air matang)
Cara membuat:
1. Campur dan ayak tepung sagu tani dan tepung terigu. Tempatkan dalam wadah. Tambahkan daun bawang dan aduk rata. Sisihkan.
2. Panaskan air, tambahkan garam, kaldu bubuk dan merica bubuk. Biarkan hingga mendidih. Matikan api. Angkat.
3. Masukan air kaldu panas-panas ke dalam campuran tepung sedikit demi sedikit sambil diaduk rata dan diuleni menggunakan sendok kayu. Uleni hingga kalis dan bisa dipulung. (Pakai feeling ya, klo dirasa sudah cukup kalis hentikan penambahan air, klo dirasa masih terlalu kering airnya bisa ditambah)
4. Ambil sedikit adonan, pipihkan, beri keju cheddar parut. Bulatkan. Jika tidak menggunakan isian adonan langsung dibentuk bulat-bulat saja. Bulatkan sebesar bakso.
5. Rebus cilok dalam air mendidih hingga mengapung. Biarkan agak lama direbus setelah mengambang. Sekitar 15 menit. Angkat, kemudian masukkan ke dalam panci kukusan, kukus cilok sampai benar-benar matang dan empuk. Sajikan panas dengan pelengkap sambal kacang, saus sambal botolan dan kecap manis bila suka.
 *Lebih enak jika dinikmati selagi hangat

Salam cilok! :)

Sabtu, 26 September 2015

CAKE KETAN HITAM (Panggang)

Featuring Hanun's Hand :)

Ini resep andalan saya saat membuat cake berbahan tepung ketan hitam....bisa dijadikan resep cake potong seperti foto di atas.... atau bolu gulung, seperti ini :




Nyari file yang bolgul thok ga ketemu, adanya foto pas demo bolgul di pertemuan ibu2 kantor :D


Ini beberapa step untuk membuat motif batik di atas permukaan bolu....

Featuring Halwa on mixing :)

Rasanya enak, unik, lembut, dan yang terpenting... anak-anak & suami sukaaaa ^_^

BOLU GULUNG KETAN HITAM 
By Fatmah Bahalwan


Bahan A: 
3 btr       telur  utuh
3 btr       kuning telur
100 gr    gula pasir
1 sdt      cake emulsifier

Bahan B: 
75 gr      tepung terigu
50 gr      tepung ketan hitam

Bahan C: 
50 gr      mentega, lelehkan
1 sdt      pasta cokelat (ini saya pakai hanya saat membuat motif batik di permukaan cake)

Bahan polesan : 50 gr butter cream siap pakai

Cara membuatnya: 

1.       Kocok  bahan A hingga kental, masukkan bahan B aduk rata, atau kocok
dengan kecepatan rendah. Tuangi bahan C, aduk balik hingga rata.
2.       Tuang adonan kedalam loyang 24x24x4cm hingga ¾ penuh, panggang dalam
oven selama 25 menit atau sampai matang dengan permukaan kering.
3.       Angkat, dinginkan.
4.       Balik diatas kertas roti, poles dengan butter cream tipis dan rata.
Segera gulung.

Selamat mencoba! :)
 

Martabak Manis Bolu (Pakai Ragi)



Dear Readers, tentu ga asing lagi ya dengan makanan yang di atas ini.... buat kami, ini favorit, rasanya ada yang kurang kalau dalam sebulan ga makan ini...hihi. Tampilannya masih acakadut karena bikinnya keburu-buru mau dibawa anak wedhok buat bekal sekolah daaan...pakai cetakan carabikang jadul yang bueraaat banget itu lho.. yang tentunya bukan anti lengket, hehe.

Oya, martabak manis yang saya bikin ini versi pakai ragi... biasa disebut Martabak  Bolu, teksturnya seperti bolu, pulen dan tidak kenyal. Semoga gambar berikut ini bisa membantu mambayangkan teksturnya...hihi....





walaupun 'bersifat' bolu, tp tetep nampak seratnya saat digigit...

Langsung aja ya, ini resep yang saya pakai....dari mbak Rina Rinso (suwuuun mbak).
Martabak Bolu Mini:

Bahan :
250 gr terigu serbaguna (segitiga biru)
50 gr gula pasir (campur bareng tepung)
1/4 sdt baking powder
1/4 sdt garam
300 cc susu cair
3 butir telur
30 gr gula pasir (kocok dengan telur)
1/2 sdt ragi instan
1/4 sdt baking powder (saya pakai BP double action)
50 gr mentega dicairkan

Taburan di atas : margarin, gula pasir, keju parut, cokelat meises, pisang (saya pakai pisang barangan)

Cara membuat :
Campur jadi satu terigu, gula, baking powder, dan garam.
Masukkan susu sedikit demi sedikit sambil di aduk dengan whisker (saya mixer dengan kecepatan rendah).
Setelah tercampur rata masukkan ragi instan dan istirahatkan selama 30 menit.
Di tempat lain kocok telur dan gula (kocok lepas aja pakai garpu) kemudian masukkan ke dalam adonan yg sudah di istirahatkan selama 30 menit.
Terakhir, masukkan mentega cair dan baking powder.
Panaskan cetakan, ambil 1 sendok sayur cetakan, biarkan sampai adonan mengembang dan berlubang, taburi dengan gula kemudian tutup hingga matang.
Angkat martabak dari cetakan dan beri olesan margarin, kemudian beri keju atau meises atau topping sesuai selera sebagai taburan.  



Oiyaa...tahapan paling bikin deg-deg-an itu... pas nunggu munculnya pori-pori di permukaan adonan saat dipanggang....seperti ini...





Finally... I did it! :)

Tapi paling bikin seneng lagi, waktu pulang sekolah lihat kotak bekal Hanun kosong, sukses dimakan Hanun & temen-temennya, yeayyy... 



Met mencobaaa!












Senin, 11 Mei 2015

Roti Manis (Sweet Bread)

Bentuknya masih acakadut... hihi... kudu latihan lagiii...

Roti manis, favorit kami berempat, lidah rasanya asem kalo dalam sebulan tidak makan roti manis *lebay ding...:D. Kalau di Jogja, rasa yang paling juara, roti sobek produk G*ta Anj*na. Kalau di Siantar, mungkin banyak.... ada sih, beberapa toko roti ngetop di sini, cuma saya yang kurang sreg beli...karena...tidak jelas ke-Halal-annya... alhamdulillah, suami dan anak-anak mau mengerti dan memakluminya, hehe. Selain Halal, tentu yang jadi pertimbangan masalah komposisi bahan yang agak 'ngeri' kalau dikonsumsi terus-menerus.

Singkat cerita, daripada saya kelamaan mikir, cuma garuk-garuk kepala bingung bin lapar, mending coba bikin sendiri deh... yaaah, walaupun hasilnya masih jauh dari sempurna... yang penting anak-anak dan suami doyan... ^_^


 
Bisa dijadikan hantaran teman yang sakit atau untuk oleh-oleh..... :)







































Nah....ini yang dibikin roti sobek, keliatan ya... serat lembutnya? :)
Ini salah satu resep idola saya, resep roti manis yang lembut tanpa tambahan bread improver, yaitu dengan metode water roux atau Tang Zhong. Satu resep, bisa dibuat bermacam-macam bentuk sesuai selera: roti sobek, pizza, caterpillar bread (roti ulat), dll. Sumonggo...
Roti Manis- Metode water roux 
Source Ricke(founder LBT)

Water-Roux-Paste/Tang Zhong:
25 gram terigu protein tinggi 
125 ml air 

(Water-Roux Paste/Tang Zhong)
Cara membuat Tang Zhong:
Campur terigu dan air hingga rata. Panaskan di atas api kecil sambil diaduk-aduk menggunakan whisk hingga mengental membentuk paste. Tidak perlu sampai mendidih meletup-letup. Warna paste-nya putih susu. Jika sudah berwarna keabu-abuan berarti sudah terlewat dan tidak bisa dipakai. Jika punya candy termometer, bisa diukur suhu pastenya sudah mencapai sekitar 65'C.
Angkat. Aduk-aduk hingga agak hangat. Tutup dengan plastik wrap biarkan dingin sampai waktunya dipakai.

Dough/Adonan Utama Roti:
375 terigu protein tinggi 
100 gram terigu protein sedang 
35 gram susu bubuk
1 sdt bubuk vanilla susu
75 gram gula kastor 
1 sdt garam 
11 gr / 3 sdt ragi instant 
2 kuning telur, kocok lepas 
150 ml air es (penggunaan air disesuaikan dengan kebutuhan, bisa lebih atau kurang, tergantung kondisi adonan masing-masing)
50 gram butter / margarine 

Egg wash/Bahan Polesan:
1 kuning telur, kocok lepas
2 sdm susu cair
Butter, untuk memoles setelah matang agar permukaan menjadi mengkilap 

Cara membuat:
1. Ayak terigu dan susu bubuk ke dalam baskom besar atau bowl mixer. Tambahkan gula kastor dan bubuk vanilla susu. Aduk rata. Masukkan ragi instant. Aduk rata.
2. Masukkan water-roux paste/tang zhong dan kuning telur. Aduk hingga merata.
3. Secara bertahap sedikit demi sedikit masukkan air es sambil diuleni hingga adonan kalis. Perhatikan kondisi adonan masing-masing, jika adonan sudah cukup kalis dan air masih bersisa tidak perlu ditambahkan lagi. Begitu pula sebaliknya, jika air sudah habis tapi adonan masih terlalu kering, airnya bisa ditambah.
4. Masukkan garam dan butter. Lanjutkan menguleni hingga seluruh butter tercampur merata pada adonan dan licin.
5. Pindahkan adonan ke atas meja kerja yang telah ditaburi sedikit terigu. Lanjutkan menguleni sampai adonan kalis dan elastis. Bulatkan adonan. Taruh dalam wadah yang telah diolesi minyak goreng. Tutup dengan plastik wrap atau serbet lembab. Diamkan untuk proses proofing selama 1 jam atau sesuai kondisi ruangan masing-masing, hingga mengembang 2x lipat.
6. Kempeskan adonan. Uleni lagi sebentar. Bagi adonan menjadi beberapa bagian sesuai berat yang diinginkan. Misal dibuat dengan berat masing-masing 60 gram. Dapat sekitar 17-18 roti. Diamkan 10 menit.
7. Bentuk adonan dan isi lalu Tata dalam loyang yang sudah dipoles margarin. Tutup dengan plastik wrap. Diamkan kembali untuk proofing kedua selama 30 menit. Poles dengan egg wash. Panggang dalam oven dengan suhu 180-200'C hingga matang dan permukaannya kecoklatan. Sekitar 15-20 menit. Keluarkan dari oven. Panas-panas poles dengan butter permukaannya.



Demikianlah.... selanjutnya.... met mencoba ya! :)

Jumat, 21 November 2014

Belajar Hidroponik

Kali ini saya ingin berbagi cerita kecil tentang bertanam tanpa menggunakan media tanah. Sebenernya udah lamaaaa sekali puengeeen bikin instalasi hidroponik sederhana, tapi dari dulu ragu-ragu melulu. Takut gagal dan takut tidak istiqomah :D Sampai akhirnya saya bosan sendiri, haha ora mutu ya. Mungkin yang bikin ragu-ragu karena belum pernah liat pioner yang lebih dulu berkebun sistem ini, di Pematang Siantar, khususnya. Hal yang membuat bikin semangat salah satunya karena gemesss berulang kali berkebun kecil-kecilan di tanah tidak ada yang sukses. Baik saya tanam sendiri atau lewat tangan tukang kebun. Dari cabe, paprika, labu... semuanya bikin lumanyun, yang lumayan ya cuma ubi kayu, huwaaaaa..... pikir2, agak curiga dengan kondisi tanah di sekitar rumah yang kahat hara. Akhirnyaa..bismillah, pelan-pelan belajar mengenal hidroponik lagi. Kenapa lagi? Iya, karena sebenernya tahun 2001 sudah sempat belajar di sebuah perusahaan swasta hidroponik di Mega Mendung, Cisarua, Bogor #so what?? qiqiqi....

Naah, karena sekarang skalanya versi ibu-ibu yang cuma pengen belajar mengusahakan sayuran sehat untuk keluarga, jadi harap maklum kalau hasil belajarnya masih nanak-nunuk alias alon-alon waton kelakon, hehe....

Langkah pertama dalam bertanam hidroponik, tentu menyiapkan biji berkualitas dan menyemai. Cara yang saya pakai juga simpel aja.  Kebetulan saya pakai media tanam rockwool atau semacam spons yang merupakan hasil pemanasan batuan hingga meleleh seperti lava. Rockwool bersifat higienis dan mudah menyimpan air, jadi sangat cocok sebagai media tanam. Bisa didapatkan di toko-toko pertanian. Konon rockwool ramah untuk lingkungan, tapai ternyataaa... tidak cukup ramah pada saya, karena ternyata saya alergi...huhuhu, jadi kulit yang terkena RW gatal2 dan bruntusan, huaaa... jadi hati2 ya.

Bagi yang kesulitan mendapatkan media rockwool, bisa menggunakan spons ikan yang biasa untuk akuarium, tapi karena spons bersifat sintetik, tentu sifat kelembabannya berbeda dengan rockwool. Media tanam alternatif yang lain adalah sekam bakar yang sudah dicampur cocopeat (sabut kelapa yang sudah dihilangkan zat tanin-nya). Campuran ini konon cukup ideal digunakan sebagai media tanam hidroponik.

Oh iya, daripada kepanjangan cerita media, ini penampakan semaian saya....


potong RW kecil2 (sebesar alas gelas media), rendam 10 menit dalam air, kibaskan, masukkan benih dengan bantuan tusuk gigi, pasang tag name benih *takut lupa*
tutup tray semai dengan plastik hitam, cukup semalam aja. Begitu kulit benih sudah nampak pecah dan muncul putih2 (sprout), langsung kenalkan sinar matahari...untuk menghindari etiolasi...


Jangan lupa mengecek selalu kelembabab rockwool. Usahakan pagi dan sore disemprot dengan sprayer.  Rasakan sensasi hati saat melihat benih mulai menyapa.....*sori, lebay sikit :p*

Setelah benih tumbuh menjadi bibit....tunggu sampai berdaun 4, dia sudah siap untuk dipindahkan ke tempat penanaman. Yang wajib disiapkan adalah wadah tanam, bisa berupa botol air mineral, toples bekas, pot, box styrofoam, dan lain-lain. Nutrisi yang dipakain tentu saja nutrisi khusus hidroponik, biasa disebut ABmix, terdiri dari 2 larutan nutrisi makro dan mikro. Jika memang kesulitan untuk memperoleh ABmix, bisa diganti dengan larutan pupuk NPK mutiara, Urea, dan Gandasil. Untuk takarannya...monggo googling dulu ya...saya belum sempat searching2, hehe.

Oh iya, tempat penanaman bibit terdiri dari 2 bagian, yaitu netpot dan wadah nutrisi (botol mineral, dll). Netpot bisa berasal dari wadah bekas puding yang dibentuk sesuai netpot aslinya, dilubangin sebagai tempat akar tumbuh dan bernapas dengan menggunakan cutter, gunting, atau solder. Sebagai gambaran, begini penampakan netpot :



 Buat celah ntuk menyelipkan kain flanel (warna pink). Kain ini bisa digantikan oleh sumbu kompor atau sumbu pel bekas. Jangan kain biasa ya, karena bakal rapuh terendam air nutrisi. Kain flanel bisa didapatkan di toko alat tulis. Daya serapnya yahud dan awet. Netpot yang sudah terpasangi kain flanel ini dicelupkan pada larutan nutrisi terlebih dahulu, untuk menyempurnakan daya kapilaritasnya.

Cara memasang bibit siap tanam: masukkan bibit bersama rockwoolnya atau kapas basah ke dalam netpot. Netpot dimasukkan ke dalam botol aqua yang sudah dilubangi dan diisi nutrisi. Sistem hidroponik yang saya lakukan ini adalah dengan sistem Wick atau dengan menggunakan air statik atau air yang tidak bergerak. Ini jenis hidroponik paling sederhana.

Duh, sayang sekali saya belum sempat membuat sketsanya. Semoga bisa dimengerti maksudnya ya.

Penampakan jadinya adalah seperti berikut:


PakCoy dan Selada Hijau


Atau begini...
Oh iya, botol air mineralnya harus di-cat dengan warna pekat ya, yg tidak tembus sinar matahati supaya tidak lumutan. Kalo wadah berlumut, tanaman bakal berebut nutrisi dengan lumut, pertumbuhannya tidak optimal


Di bagian pantat botol, lubangi dengan menggunakan solder atau paku dipanaskan, sekitar 3-4 lubang, dengan tujuan agar tanaman tetap bisa mendapatkan DO yang baik (oksigen terlarut).



Letakkan botol2 tanaman di tempat yang memungkinkan terkena cahaya matahari pagi-sore. Saya sendiri belum menemukan tempat itu...di tembok belakang rumah, cahayanya hanya sekitar 6 jam saja, itupun sering mendung....hiks.
Ahh, setidaknya sudah berusaha... ^_^




Oiya, jangan lupa mengecek ketersediaan air di dalam wadah nutrisi ya, minimal 2 hari sekali.

Akhir kata....selamat berkebun! :)











































































































































































Jumat, 03 Oktober 2014

LAMINGTON CAKE

Setelah sekian lama off dari dunia per-ovenan karena kondisi badan serumah lagi kompakan drop, akhirnya coba lagi deh... kebetulan besoknya mau njagong manten dan mampir ke Latbar BKR Medan untuk pertama kalinya. Tadinya bingunggg mau bikin potluck apa, pikir-pikir... sekalian bikin PR grup LBT aja ah (Let's get Baking Together), mumpung udah lamaaa ga garap PR *lhooo mbolos kok mumpung :p*. Yasud...dipilihlah LAMINGTON CAKE, dengan resep hasil utak atik sendiri. Bikinnya dadakan nih, nunggu anak-anak tidur dulu, biar emaknya feel freee... :D.

Cake ini berasal dari Australia, yang tercipta tanpa sengaja. Konon katanya dibuat oleh chef Lord Lamington yang menjatuhkan sepotong kue dalam larutan coklat. Untuk menutupi 'kecelakaan' ini, si chef membalurnya dengan kelapa kering. Banyak versi tentang asal-usul Lamington Cake, baik dari penamaannya, atau pembuatannya. Biasanya dibuat dari cake dasar jenis butter cake atau pound cake.

Saya memilih membuatnya dari sponge cake, dengan pertimbangan cake ini jenis cake potong yang perlu pemotongan simetris dalam finishingnya. Sedangkan buttercake adalah jenis cake bertekstur remah, menurut saya akan kurang rapi bentuknya. Tentuuu saja pertimbangan ini khususon buat saya yang bikinnya dadakan, disambi wara-wiri nyusuin si kecil....walhasil jam 23.30 baru kelar *udah super ngantuuuk*, hihi... tapi lumayan puas dengan hasilnya.... sisa trim pinggiran cake sukses dicemal-cemil duo H... :)



Ini pakai sponge cake vanilla, filling stroberi jam... yang rasa pandan tanpa filling, tidak sempat difoto...

Setelah packing selesai, baru muncul ide 'hemat energi', yaitu sekalian buat bekal sekolah esok harinya.... hehe.... ini tampilannya....


Saya potong jadi dua lagi, cocok buat mulut anak2 yang mungil... just one bite! :)
Monggo...ini resepnya....

LAMINGTON CAKE
by nanahanuna kitchen

Bahan Sponge Cake:
8 butir telur utuh
200 gram gula pasir
200 tepung terigu protein sedang
1 sdm susu bubuk
1 sdm maizena
100 gram unsalted butter, cairkan
sepertiga sdm emulsifier (rumit kali bikin takarannya yaaa :p)
pasta pandan
selai stroberi paletta

Bahan coklat siram:
DCC: susu UHT = 2:1, misal 250gram : 125 ml (saya pakai UHT Mimi-Vanila, kemasan putih-krem, di Siantar cuma 1 toko yang jual...>_<  rasanya lebih yummiii...cobain deh, hehe)

Bahan taburan:
Kelapa parut disangrai dg api kecil, aduk terus sampai kering

Cara membuat:
Panaskan oven 180 dercel.  Kocok telur , gula pasir, emulsifier, sampai adonan mengembang, kental, berjejak. Masukkan tepung+maizena+susu bubuk, aduk rata, boleh mix dengan speed rendah hingga rata. Masukkan butter cair, aduk balik. Tambahkan pandan. Tuang dalam 2 buah loyang 24x24x24cm. Panggang hingga matang. Dinginkan.

Tim DCC yang sudah dipotong2 kecil, masukkan susu UHT, aduk hingga tercampur rata.

Cara penyajian:
Potong spongecake kotak2. Bisa dibelah dua, olesi selai, lalu tangkupkan kembali. Atau boleh potong kotak biasa tanpa selai. Olesan bisa berupa butter cream/whipcream/ganache/dll sesuai selera.  

Masukkan potongan cake ke dalam kulkas 5-10 menit. Lalu celupkan 5 sisinya dalam coklat. Jika permukaan coklat siram sudah kaku, taburi kelapa kering.  Sajikan.

Selamat mencobaaa...... ^_^

PUDING SUSU BINTIK

Salah satu menu bekal sekolah andalan kalo mamanya kesiangan/tidak fit/minim bahan...apalagi kalau bukan puding atau agar-agar atau jelly..yaa..semacamnya lah... ini juga jadi pilihan kalau anak sedang batuk/sariawan...

Kali ini saya bikin Puding Susu Bintik, relatif praktis... karena buru-buru, takarannya pakai feeling...silap-silap sikit harap maklum ya...hehe...

Bahan:
250 ml air (bisa pakai susu UHT plain)
2 sdt serbuk agar-agar
1 sdt serbuk jelly
5 sdm susu kental manis (kalau pakai susu UHT, bahan ini di-skip)
5 sdm gula pasir (atau sesuai selera)
1/3 sdt garam
cacahan DCC (Dark Cooking Chocolate), bisa diganti mises coklat

Cara membuat:
Campur air, serbuk agar-agar, serbuk jelly, gula pasir, garam, aduk rata hingga serbuk agar dan jelly larut. Setelah rata, panaskan di atas kompor, hingga mendidih, matikan api, tuang susu kental manis. Aduk rata. Tunggu hingga uap yang mengepul di atas adonan hilang. Taburkan cacahan DCC atau mises di dasar cetakan. Tuang adonan perlahan dalam cetakan. Dinginkan. Lepas dari cetakan, tata di kotak bekal.
Hasilnya....simpel banget, gapapa deh...yang penting anak-anak sukaa...mamanya ga kebagian >_<



Pakai cetakan apapun bisa, saya pakai cetakan mawar kecil.... biar bisa sekali 'hap!' :)