Selasa, 07 Februari 2012

Mie 3 warna HOMEMADE

Ini salah satu request Hanun untuk dibuatkan mie pelangi. Tadinya males banget, mbayangin nguleni, menggiling, dan sebagainya. Penginnya beli aja yg sudah jadi, namun mana mungkiiiiiin....pernah dapat info kalo di kota Siantar ini ada juga yang jual mie pelangi, tapi dengan daging B2 alias oing-oing, menurut bahasa Hanun ;p
Ragu-ragu mau bikin...tapi pikir-pikir...kalo tidak pernah dicoba ya...ga pernah tahu, bisa atau tidak :D
Yo wis...bismillah, setelah blog walking dan nemu resep, lalu minta izin sama si pembuat resep, akhirnya saya niatkan untuk buat mie pelangiiii....sesuai bahan yg ada: wortel, ubi ungu, dan sawi hijau.


Yuuuk, monggoo...dicoba....
Resepnya ngintip di Pawon Omahnya mba Yunita A. Suwun sanget nggih, mbaa.... :)

MIE HIJAU

Bahan :

450 gr tepung terigu protein tinggi
2 btr kuning telur
150 grm sawi hijau --> ambil daunnya saja, lalu blender dengan 200 ml air. Saring dan sisihkan. Tuang secukupnya saja, hingga adonan mie kalis.
3/4 sdt garam


Cara Membuat :
1. Campur tepung terigu dan garam
2. Masukkan kuning telur, lalu tambahkan jus sawi hijau sedikit demi sedikit (tidak harus dipakai semua), campur hingga rata, bentuk bulatan.



Uleni hingga kalis, dengan cara gaya seperti orang 'mengucek' alias mencuci pakai tangan:
Fotonya kurang apik ya, maklum...tangan kanan mengucek, tangan kiri pegang kamera, sementara mulut 'ndremimil' cerita sama si kecil, biar ga rewel...pokoknya all in one :D
3. Pipihkan adonan dengan penggiling kayu, jangan lupa, alas tempat penggiling taburi dengan tepung terigu. Kalau tidak punya penggiling kayu bisa memakai botol bekas sirup ditidurkan.



Sebelum dimasukkan alat penggiling AMPIA (saya pakai merk Shule), taburi terigu secukupnya, seperti yang diperagakan oleh asisten saya, berikut ini :D


4. Selanjutnya masukkan ke dalam alat penggiling yang halus ( bukan yg bergerigi), pilih stelan dengan ketebalan besar (no 1 atau 2). Lalu pindah stelan ke nomer dengan ketebalan kecil, misal 4 atau 5. Ulangi lagi pada stelan 7 atau 8. Penipisan dilakukan 2 atau 3 kali karena kalo langsung dimasukkan ke stelan kecil, adonan akan robek dan tidak mulus.


5. Sesekali, taburi hasil gilasan dengan tepung terigu agar tidak lengket.


6. Lalu masukkan 'calon mie', ke roller bergerigi, silakan pilih model kwetiau (lebar) atau bakmie (kecil). Giling, satu arah, sekali saja (tidak perlu diulang), maka selanjutnya akan dihasilkan mie siap pakai.


6. Didihkan air, masukkan mie. Biarkan beberapa saat hingga mie matang
7. Angkat, tiriskan. Siap dicampur dengan minyak ayam, kecap asin, minyak wijen & taburi dengan tumisan ayam jamur.

Jika ingin membuat mie oranye, ganti sari air sawi dengan air wortel/labu kuning dengan takaran akhir kurleb 300 ml. Begitu pun jika ingin membuat mie merah, blender 1 buah bit dg 200 ml air, saring. Mie hitam, campur tinta cumi dg air hingga berjumlah 200 ml.
Kalau belum langsung digunakan, bungkus mie mentah dg plastik wrap rapat2. Simpan dlm lemari es. Mie ini tahan hingga 1 minggu.

Kalau saya, cara menyimpannya seperti ini:
-Setelah digiling, dan siap pakai, kumpulkan mie dalam baskom plastik, dengan taburan tepung terigu yang rata.



-Kelompokkan dalam satu gumpalan dengan ukuran 1 porsi (kira-kira saja), agar nantinya lebih mudah jika akan mengambil stok dalam kulkas. Jangan lupa, taburi tepung lagi. Tutup bagian atas baskom dengan plastic wrap, rapat. Simpan dalam kulkas bawah (tidak perlu di freezer).



Semoga tulisan sederhana ini bisa bermanfaat yaa... met mencobaaaa.....pastiiiii biiiisa ;)















































































Selasa, 31 Januari 2012

BOLA Birthday Cake

Tidak terasa dah masuk bulan Februari, bulan lalu ga sempat posting satu pun. Ini salah satu contoh blogger malas apa malas banget yaa?? :p
Tapi gapapa, yang penting dokumentasi tetep jalan....salah satunya repeat order dari mama Naufal, yaitu birthday cake bertema bola... wah, yang langsung saya pikirkan saat itu justru bukan kondisi badan saya yang sedang 'melayang' tapi kondisi saya yang sama sekali tidak punya loyang bola! :D
Tapi creation must go on, akhirnya saya bikin rencana2 di awang-awang...sebagai berikut:
Plan A: bikin tart bentuk lapangan bola hijau, lengkap dengan gawang dan figurine 3 orang pemain kecil.
Plan B: bikin tart bentuk kotak, dengan bola besar di tengahnya.
Plan C : menyeraaah :))

Setelah melihat stok fondant yang kosong melompong, akhirnya plan A terpaksa batal. Akhirnya plan B lah yang terwujud, hanya saja masalahnya ya itu, saya ga punya loyang bola....akhirnya setelah melamun beberapa saat ;p saya coba pakai 2 buah mangkuk keramik yang tahan panas saja. Saya pakai base cake brownies kukus-Ny Liem (termodifikasi). Deg-deg-an pas nunggu pengukusannya. Lapisan pertama mengembang, tapi berpinggang. Lapisan kedua, alhamdulillah...lumayan muluuuuus....target setengah lingkaran tercapai, legaaaa :)
Tahapan paliiiing sulit adalah saat melepas cake dari mangkuk, karena jenis browniesnya lembut, jadi rawan ambrol, harus superrr hati-hati.
Jadi penampakan tekniknya sebagai berikut:


Browkus dari 2 buah mangkuk ditangkupkan. Masing2 sedikit di-carving agar membentuk bola bulat, lalu dilekatkan dengan selai blueberry paletta. Siap didekor. Yesss....I did it! Glad!! :)

Selanjutnya adalah bagaimana meletakkan si bola di atas 'panggung' yang berupa sponge cake 3 layers: coklat-vanilla-coklat, yang sudah diisi filling whipping cream, bertabur serpihan coklat. Ternyata tidak gampang lhooo... karena rupanya si bola labil menggelinding! :D
Hmm... pikir-pikir lagi, akhirnya di bagian tengah sponge cake, saya bikin cekungan manual secara hati-hati dngan menggunakan sendok dan...alhamdulillaah berhasil stabil :)

Lalu.... ketegangan spontan pudar, saat si kecil Hanun bangun dari tidur efek obat demamnya dan memanggil-manggil saya... oke, saya tinggal sejenak kerjaan... nemenin anak wedhok bentar sambil tetep berpikir untuk mengejar waktu mendekor. Setelah Hanun dah mulai merem lagi, segera saja saya pindah meja kerja di samping kasur anak, biar bisa memantau anak sekaligus menyelesaikan dekorasi. Singkat cerita, alhamdulillah semua bisa terlewati... begini hasilnya...karya sederhana dari saya.... #masih sangat harus belajar lagiiii!!!# >_<



Selamat Hari Lahir Naufal, semoga senantiasa sehat, ceria, selalu jadi penyejuk hati orangtua dan sesama, amiiin... :)

Rabu, 14 Desember 2011

KREMESAN AYAM GORENG

Entah sudah kesekian kalinya pingiiiin banget menu ini di perantauan. Namun baru coba memasaknya 2 kali. Teringat, kalau di Jogja dulu ibu saya sering bgt mbeliin ini kalau sedang tidak sempat masak. Khaaasss bgt deh rasanya. Yang bikin ngangenin itu kremesannya yg kriuk-kriuk. Terbukti, anak dan keponakan saya, bisa habis nasi buanyak kalau maem ada kremesan ayam ini. Istilah kami kemlawuh  :)

Ini wujud kremesan ayam yang saya maksud:

Ini penampakan kremesan kedua yang pernah saya buat. Yang pertama, kremesan versi Ny. Suh*rti, yang  tipenya lembut tapi rapuh sehingga kurang tahan lama jika disimpan hingga beberapa hari. Nah, kali kedua ini, saya iseng-iseng coba bikin versi kremesan ayam goreng pasar Pathuk yang agak tebal dan lebih mudah disimpan dalam toples utk persediaan.

Resepnya mengintip di pawon omahnya mba Yunita Amaliawati (makasih ya mbaaaa...), dengan modifikasi dari saya.

Bahan :

300 ml air sisa rebusan ayam
2 sdm tepung sagu tani (saya pakai tepung tapioka)
2 sdm tepung beras
1 btr kuning telur
1 sdt baking powder
1 sdm maizena
garam secukupnya bila dirasa perlu

Cara membuat :
1. Panaskan minyak diatas kompor.
2. Campurkan semua bahan ke dalam baskom, tuang kaldu ayam, aduk rata. Lalu saring.
3. Setelah minyak dalam wajan sekiranya sudah panas, ambil 1 sendok sayur adonan lalu tuang ke atas wajan dengan jarak agak jauh, seperti ini (hati2 dan jangan panik yaa...jika minyak sedikit 'berisik' :) :

O iya, minyak yg saya pakai ini kurang banyak karena stok minyak goreng di dapur  nyaris habisss, hehe.... seharusnya pakai minyak goreng yg buanyaaak yaa...agar hasilnya lebih cantik :)

4. Setelah dituang, diamkan sejenak, hingga adonan membentuk lingkaran di bagian tepi minyak, jika sekiranya sudah hampir mengeras, ciprat-ciprati permukaan adonan dengan minyak goreng, seperti ini :



Pelan-pelan ya...nyipratinnya...sokur-sokur pake sothil/serok yang kecil :)
5. Setelah dipastikan adonan telah mengeras/tidak lembek dan bewarna kuning keemasan, giring lingkaran adonan ke salah satu tepi wajan, tiriskan. Please...do this with a smoothy touch or u will lose them...qiqiqiqi...*serius ;p*


Naah...punya saya kurang indah niiih...karena dah semi hancur, belum bisa bikin yang buleeettt... :)

















6. Tiriskan kembali di atas wadah yaa....mangkok tahan panas misalnya....



Jika anda punya anak balita yang bertipe penasaran, perhatikan apa yang akan terjadi selanjutnya... hihihi...


7. Taburkan kremesan di atas ayam goreng, sajikan dengan sambal dan lalapan idola kluarga anda :) Ini penampilan selengkapnya ayam goreng kremes nanahanuna kitchen :
Pas difoto, sambalnya belum jadi, hehe...


Tambahan : untuk ayam gorengnya, resepnya standar dan silakan disesuaikan dengan selera. Kali ini saya bikin dengan bumbu : bawang merah, bawang putih, laos, daun salam, daun jeruk, ketumbar, dan santan encer. Rebus sampai ayam empuk, lalu goreng. Kaldu sisa merebus ayamnya dicampurkan dengan bahan-bahan pembuat kremesan (sebaiknya menunggu agak dingin dulu).

Selamat mencobaaa....we'll never know 'till we try...  pastiiii biiiiisssaaa ^_^













Sabtu, 03 Desember 2011

Chocolate & Cinnamon-Cheese OATMEAL MUFFIN

Entah sudah berapa lama tidak berkunjung ke toko bakery di kota Siantar ini... dulu, kalo ada apa-apa, misal nengok orang sakit, ngasih oleh-oleh, dll langsung deh  pergi ke bakery yg jumlahnya tidak lebih banyak dari jumlah jari tangan kami. Tadinya seneng n cuek-cuek saja beli di sana...tapiii...setelah kemudian banyak mendapatkan wawasan dari buku, koran, internet, dll tentang ingredients dan nilai kehalalan, akhirnya mencoba mengerti we are what we eat, pelan-pelan berusaha meyakinkan diri sendiri, suami, dan anak : kalau tidak yakin dengan halalnya, ya mending BELAJAR bikin sendiri saja...sokur-sokur bisa mengajak orang lain untuk meminimalisir konsumsi makanan yang 'tidak jelas' :)

Nah, salah satunya yang satu ini, kemaren suami ujug-ujug request buah tangan yang bisa dibuat dengan cara singkat tapi enak (wani piro, Yah? :D ), karena untuk suatu tujuan sosial yang positif, ya saya nyatakan sanggup buat. Suami kasih waktu sekitar 40 menit hingga siap.
Hehe...so here it is...Chocolate & Cinnamon-Cheese MUFFIN, bertabur coklat chips dan kacang kenari.
Semoga bermanfaat bagi yang menerimanya...dan barokah untuk kami...amiiin....
Berikut resepnya, praktiiisss...deh...
Muffin Coklat Oatmeal
( resep asli liat di blognya mba Ayoe-Brunei di http://dapur-ayoe.blogspot.com/2010/05/chocolate-oatmeal-muffin.html )

Bahan kering:
1 cup tpg terigu serbaguna (saya pake segitiga biru)
1/2 cup gula pasir (saya pake gula pasir yg dihaluskan ditambah 1 sdm gula aren bubuk)
2 sdt Baking Powder (saya pake 1 sdm saja, yg BPDA)
3 sdm coklat bubuk
3/4 cup oatmeal (saya pake yg kemasan merah)

Bahan cair (campur rata):
1 butir telur, kocok lepas
3/4 cup susu cair plain (saya pake ultra kotak biru)
1/3 cup minyak goreng
2 cup choco chips

Catatan: ukuran cup saya pake takaran sebesar cangkir kecil berkuping (yg biasanya 1 set sama piring kecil itu lho...^_^ )

Cara membuat:
Tuang bahan cair ke bahan kering, aduk pelan (saya cuma pake sendok), asal rata (kalau bisa kurang dari 10x adukan). Tambahkan choco chips. Tuang ke cup, bagian atas ditaburi choco chips / kcg almond/ sesuai selera. Panggang dlm oven, 200 drajat Celsius, selama 15-20 menit. Tunggu sampe dingin/hangat, sajikan.
Kalau mau bikin yang keju, tinggal ganti coklat bubuk dengan full cream bubuk, tambahin parutan keju sesuai selera.
Insya Alloh bisa juga jadi cemilan sehat balita, met mencoba :)


Oh ya, mumpung ingat: memasak, membuat kue dan sejenisnya... sama sekali tidak bergantung dari adanya bakat, melainkan berawal dari 'sekedar' niat... niat belajar, tentunya... if you think you can do, you can :)

Rabu, 30 November 2011

Puding Tiga Lapis

Orderan puding perdana saya :)
Biasanya saya membuat puding hanya untuk konsumsi keluarga saja, tapi suatu hari mama Irfan bermaksud memesan puding susu yang ber-cocktail di dalamnya, plus vla vanila. Karena beliau bilang sudah berkeliling Siantar tapi tidak menemukan toko yang menjual puding, jika adapun kurang sesuai selera dan harus memesan ke Medan *waduh*. Seiring dengan anak sakit dan suami yang lagi dinas luar kota, bismillah...saya mantapkan untuk coba tantangan ini, hehe... dan inilah hasilnya, semoga berkenan ya bu, terima kasih atas kepercayaannya pada nanahanuna kitchen :)
Pesanan puding bersamaan dengan bolu kukus ubi ungu dan macaroni schotel panggang.
Wahhh...sayangnya saya tidak sempat memotret penampilan puding secara close up. Intinya puding ini saya bikin 3 lapis:
1. Puding Busa (bawah)
2. Puding Susu (tengah)
3. Puding Bening (atas)
Pada lapisan atas, terdapat cocktail/buah-buahan, yang saya susun sedemikian hingga si buah terbenam di dalam lapisan alias tidak mengapung...hehe, agak ribet memang bikinnya, tapi seru kok :)

Karena saat membuat, Hanun juga pengen nyicip, maka saya buat versi tipisnya, hanya memakai bahan-bahan sisa, demikian tampilannya...

Pas bikin yg ini, ada accident, karena si loyang sempat tersenggol dan jatuh!! >_< buah-buah berhamburan di lantai dan harus dibuang. Sisa buah yg tinggal sedikit, saya benamkan dalam lapisan kedua. Alhamdulillah masih bisa dinikmati :)

Resep yang saya pakai sebagai berikut (dengan modifikasi yang tidak tercatat alias pakai feeling saja, maklum, terburu-buru, disambi memantau anak sakit ^_^) :
Puding busa :
Bahan:
Agar2 bubuk yg putih, 1 bungkus
Bubuk jelly (konnyaku) stroberi , setengah bungkus
Gula pasir sesuai selera (saya ga pake takaran, lebih baik jgn tll manis)
Garam sejumput
Air 350 ml
1 butir telur, ambil putihnya
Perasa buah2an (saya pake merk Trans-Halal atau bisa pakai sirup/nutrisari bubuk)

Cara:
Didihkan susu cair+gula pasir+agar2 bubuk+jelly bubuk+garam, sisihkan. Segera mixer putih telur, hingga hard peak (jika bowl dibalikkan, putih telur tdk jatuh). Lalu masukkan campuran susu dan agar ke dalam kocokan putih telur, aduk rata. Tuang dalam loyang bentuk hati yg telah dibasuh dg air dingin terlebih dahulu. Dinginkan.

Puding Bening:
Bahan:
Agar2 bubuk yg putih, sekitar setengah bungkus (kurleb 3,5 gram)
Bubuk jelly (konnyaku) stroberi/rasa sesuai selera , setengah bungkus
Gula pasir sesuai selera (saya ga pake takaran, lebih baik jgn tll manis)
Air 300 ml
Garam sejumput

Cara:
Didihkan seluruh bahan, sambil diaduk rata, jika suka: masukkan bubuk acid (bawaan dari konnyaku jelly) utk menambah kesegaran puding.

Puding Susu:
Bahan:
Agar2 bubuk yg putih, sekitar setengah bungkus (kurleb 3,5 gram)
Bubuk jelly (konnyaku) stroberi/rasa sesuai selera , setengah bungkus
Gula pasir sesuai selera (saya ga pake takaran, lebih baik jgn tll manis
Susu UHT 300ml atau susu kental manis (SKM) dicairkan
Garam sejumput

Cara:
Didihkan seluruh bahan, sambil diaduk rata. 

Mulai susun:
Berturut-turut: lapisan puding bening, susun buah, lapisan bening lagi-lapisan susu-lapisan puding busa.
Tahap yang paling sulit: perhatikan betul tingkat kematangan  lapisan, sebelum dituang lapisan berikutnya, kalau belum matang (masih berair) bisa dipastikan lapisan sebelumnya akan hancur.

Resep Vla Vanila:
(source : Yeni Surya-NCC)
Bahan  :
500 cc susu cair
150 gr gula pasir (atau sesuai selera)
2 btr kuning telur
1 sdm tepung maizena
1/2 sdt vanili
1 sdt essence jeruk (saya pakai pasta lemon-Trans-Halal)
1 sdm salted butter

Cara Membuat Vla Vanili :
1. Cairkan tepung maizena dengan sebagian susu, sisihkan
2. Kocok lepas kuning telur dengan garpu, sisihkan
3. Rebus susu cair dan gula hingga mendidih, kecilkan api
4. Ambil sekitar 3 sendok sayur rebusan susu, tuang ke kocokan telur, aduk rata
5. Tuang kembali kocokan telur dan susu ke dalam rebusan susu, aduk cepat
6. Masukkan larutan tepung maizena, aduk cepat, masak hingga mendidih kembali Masukkan vanili dan essence jeruk, angkat dari api.
7. Masukkan salted butter, aduk hingga butter leleh dan rata.

Sajikan dingin lebih nikmat, selamat mencobaaa.... kalau repot, monggo silakan order, dengan senang hati saya buatkan, hehe.. :)


Sabtu, 15 Oktober 2011

BATAGOR

Sore-sore sepi cemilan, kebayang jajanan 'hapalan' saya, waktu masih gadis dulu, makanan sederhana berasal dari tahu, tepung yang kemriuk, dan 'sedikit' bau daging. Tidak lupa dengan siraman bumbu kacangnya nan gurih. Konon, jajanan ini berasal dari Bandung, Jawa Barat, tapi di Jogja sudah buanyaaak yang jualan ini....hayooo....yang ngaku orang Jogja dan gemar berwisata kuliner, seharusnya tahu titik-titik 'rawan' bakul Batagor alias Bakso Tahu Goreng, yang sedang saya idam-idamkan saat ini :D
Di tanah kelahiran saya, jajanan ini bisa dengan mudah didapati di sepanjang Jl. Kaliurang km. 4 sampai km. 6, dengan cita rasa yang serupa, beberapa bisa ditemui di seputaran Jl. Bulaksumur, samping Gedung Pusat kampus biru. Namun karena mereka berjualan dalam bentuk kaki lima, biasanya buka lapak, paling cepat jam lima sore. Saya sendiri lebih suka dengan rasa batagor yang dijual secara angkringan di kawasan perumahan Sekip UGM, saya dan teman-teman, biasa menyebutnya batagor UPN, singkatan dari Utara PN (Pertanian). Kemriuknya asik, sayang lokasi kurang higienis, tapi porsinya banyak.

Satu lagi batagor kesayangan saya, di sebuah warung kecil yang sangattt sederhana, menempati sebuah sudut halaman kosong, tepat di tikungan area kampus UNY, Karang Malang. Penyajian batagornya cukup bersih, bercampur potongan kentang kukus dan timun, bumbunya passs, namun porsinya sedikit.

Ketika sudah jadi ibu, saya sempat berlangganan batagor di dua tempat: pertama di sekitar perbatasan Jl. Kyai Mojo-Jl. Godean, saya lupa nama warungnya, yang jelas mereka juga menyediakan Siomay pare pahit, batagor yang ini rasa ikannya kentara, dilihat dari harganya, bisa dimaklumi. Tempat yang kedua, saya sebut sebagai batagor termurah sedunia :D, karena harganya di tahun 2010 saja masih 3000 rupiah, berlokasi di dekat terminal Condong Catur, penjualnya suami istri asli Sunda dan sangat ramah, sayangnya gerobak mereka berada di area kamar mandi umum, hihihi.

Naaahhh... jadiiii....walaupun sekarang saya tinggal di bumi Siantar yang konon termasyur dengan danau vulkanik terbesar di dunia-nya, namun menurut saya belum hebat kalo belum ada batagornya :p

Kalau saya di sini cuma mbayangin list warung batagor di atas, sama aja bo'ong dong... harus ada solusinya... yaitu bikin sendiri...betul?

Akhirnya, setelah beberapa menit mengumpulkan niat, berangkatlah saya membeli tahu. Tahunya yang biasa saja, warna putih, murah meriah :)


Niii...tahu mentah yang saya pakai.
Yuukkk...mariiii...kita simak resepnya:
BATAGOR

Bahan:
200 gram daging* udang dan ayam digiling/dicincang.
*note: idealnya sih pakai daging ikan tengiri. Tapi bisa diganti dengan daging udang/ayam/sapi, atau untuk yang vegetarian bisa diganti wortel/brokoli cincang/jamur shitaake atau jejamuran yang lain.
8 kotak tahu putih
10 lembar kulit pangsit (saya pakai kulit lumpia)
1 butir telur ayam
3 sdm tepung tapioka (tepung kanji)
1 sdt garam dan gula pasir (atau sesuai selera)
1 sdt merica bubuk (atau sesuai selera)
1 batang daun bawang (loncang), diiris tipis2
Minyak untuk menggoreng.

Bumbu kacang:
250 gram Kacang tanah
1 siung Bawang merah
1 siung Bawang putih
2 sdm Kecap manis
2 biji Cabe merah
1 sdm Gula merah/gula aren
3 lembar Daun jeruk
100 ml air matang
garam secukupnya

Cara membuat:
-Buat adonan isi: campur cincangan daging dengan tepung tapioka, telur ayam, daun bawang, merica, garam. Sisihkan.
-Bagi 2 tahu putih secara diagonal, sehingga didapatkan bentuk segitiga. Kerok bagian tengah tahu dengan hati-hati (menggunakan sendok kecil), sehingga terbentuk cekungan di dalamnya. Campurkan kerokan tahu ke dalam adonan isi.
-Masukkan adonan isi ke dalam cekungan tahu, seperti ini :

 


































































































































Tampilan tahu yang sudah dikerok dan yang sudah diisi.































































































































- Siapkan kulit pangsit/kulit lumpia: isi dengan 1-2 sdt adonan isi, tangkupkan kulit membentuk kerutan, tapi isi masih terlihat, seperti ini:


Hasil akhirrnya membentuk bunga.

- Kukus tahu bakso dan bakso pangsitnya, selama kurang lebih 10 menit.
- Buat bumbu kacangnya: kacang tanah dicuci, goreng, beri sedikit air matang, lalu tumbuk/blender bersama bawang putih, bawang merah, cabe merah, gula merah, daun jeruk, tambahkan parutan nanas.
-Hasil batakus (bakso tahu kukus), beserta sambalnya sudah bisa dinikmati bagi yang menghindari hidangan berminyak, seperti ini :

 


Si tangan kecil sudah tidak sabar mencolek si pra-batagor :)





- Goreng batakus dengan minyak baru, panas, dan banyak (deep frying). Khusus untuk tahu, saya goreng tepung (digulingkan pada tepung bumbu dan putih telur). Selesai digoreng, potong-potong, siram dengan sambal kacang, dan saus sambal. Jika suka, bisa ditambah kecrutan jeruk nipis.
Tampilan akhirnya seperti ini :


Dimakan anget-anget, enak bangeeet lhooo... :)

-Tapi hati-hati dan waspadalah, efek selanjutnya adalah demikian... ;)

Begitu ditiriskan dari penggorengan, Hanun langsung habis 3! "Enak, Maaa...enaaaak" katanya. Alhamdulillaah... ^_^

- Met mencobaaaa.....pastiiiii biiiiisaaaa..... :)

Sabtu, 08 Oktober 2011

MU-Blackforest Cake

Ini cerita yang masih hangat, Manchester United Cake ini diorder oleh mama Zahra+Naufal untuk suami tercintanya, untuk tanggal 8 Oktober pagi, saya bikin shubuh tanggal 8 :)
Maksud hati, tanggal 7 malam saya cicil membuat dekorasi logo MU dengan teknik frozen buttercream, yg blum pernah saya bikin sebelumnya. Seiring dengan flu yang menyergap dan printer yang (saya kira) rusak, saya tahankan mata untuk melek, menunggu bantuan ayah Hanun yang  pulang DL malam harinya.
  Akhirnya logo berhasil di-print. Segera, saya tempelkan pada kardus tebal, sebagai alas, dilapisi plastik tebal sebagai alat 'sablon'nya. Mulailah tangan ini menari di atasnya, bersama tinta buttercream. Hampir selesai si logo dibuat, tiba-tiba si Ayah mengingatkan.."lho, tulisannya apa ga kebalik nanti, ma?". Saya masih berpikir nyantai, ahh, nanti kan bisa dipakai bagian atasnya, tanpa perlu membuat lapisan alas ( pemikiran nekad saya, berbeda dengan kata buku dan internet yang selama ini saya jadikan panduan).

Setelah puas 'menyablon', si logo saya masukkan freezer dan ditunggu sekitar 2 jam-an, untuk melihat kondisinya, sedikit saya kelupas bagian samping, dan tampaknya berhasil! akhirnya saya pun bisa tertidur lelap.

Esok paginya, setelah membuat blackforest base cake, dan meng-cover-nya dengan buttercream, dengan PD-nya saya ambil hasil sablon semalam, dengan perkiraan, tidak sampai 1 jam dekorasi akan selesai. Ternyata eh trnyata... ketika coba utk mengelupas plastik tempel si logo, ouuchh...si logo terlalu rapuh dan retak dengan suksesnyaa....hikss...lemaaas dengkul saya seketika. Segera saya sms mama Naufal minta dispensasi 30 menit, untuk mencari ide yang lain, alhamdulillah beliau tidak masalah. Berkali-kali saya pandangi cake yang masih polos dan si logo yang hancur lebur karena kesalahan teknis 'nekad' tadi malam. Akhirnya saya pikir, tidak ada jalan lain...kecuali mengambil sisa tinta buttercream, dan segera bertindak...sebelum jam 10.30 tiba.

Inilah hasilnya...  selesai jam 10.15.

yeah.. I dun believe what I did, finally I painted on it! :D

Agar tetap memberikan ciri khas blackforest, di tiap sudut cake saya sematkan red cherry dan menaburi sekeliling logo 'manual' dengan serutan coklat. Note dari pemesan  supaya diperbanyak coklatnya, jadi blackforest ini ber-filling ganache spesial. Terdiri dari 2 layer cake blackforest NCC, tiap layer bersiram homemade-simple syrup (sebagai pengganti air cherry hitam--di kota kecil ini mana ada yang jual >_<).

Walaupun dekorasi cake ini masiiih sangaaat jauuuh dari kata apik, tapi kudu diambil manfaat hikmah di dalamnya, bagi saya khususnya ^_^ bahwa:
1. untuk meminimalisir rasa kecewa, ikuti setepat mungkin panduan teori (buku/internet/apapun), jika baru pertama kali mencoba sebuah teknik, baru setelahnya boleh modifikasi.
2. t-e-l-i-t-i  teknik sebelum bertindak ;p

Untuk mama Zahra, maafkan ya...kalo hasilnya tak serasi harapan, mama Hanun emang kudu lebih banyak blajar lagi nii... jangan kapok bertandang ke nanahanuna kitchen kembali ya... hope you & famz would enjoy this cake :)