Rabu, 18 Juli 2012

Produk '8 bulan'

Hmmm... sebelum cerita tentang produk dapur, mumpung di blog sendiri, boleh dooong curhat dikiiit....^_^
Mengomentari aktivitas saya sebagai wanita non-karir, tempo hari ada beberapa kawan yang bilang ke saya, membuat karya dapur ketika anak masih 1 itu gampang dan sipil, apalagi anaknya cuma cewek *eeh, hari gene masih nyerempet gender?? duh duh kmana aja, buu...:p*. Mereka bilang, hal itu akan susah dilakukan jika anak sudah 2 atau lebih. Yaaa...saya sih diam saja menanggapinya, karena memang anak saya baru 1, cewek pulak (hayoooo, kenalan dulu sama anak saya, biar tahu lasak/tidaknya :D).

Begini ibu-ibu, bagi saya, kalau nurutin susah/tidaknya, mungkin sejak saya belum punya anak, saya tidak mau masuk dapur karena bagi saya yang super amatir ini, memasak itu susaaaah jika tidak diusahakan. Bisa tanya sama ibu saya, kapan saya mulai kenal yang namanya merica, ketumbar, dkk, jawabnya pasti tidak lebih lama dari usia pernikahan saya *ter-la-lu* :D.

Ya, saya memaaaang masih kalah pengalaman dengan mereka yang berbuntut 2 atau lebih. Tapi setidaknya, jika nanti saya sudah tidak sanggup berkarya lagi, ada sedikiiit hal positif yang sudah pernah saya lakukan, ketika berputri 1, minimal untuk keluarga, tetangga, dan kawan-kawan terdekat. Minimal sudah berusaha mengajak lingkungan terdekat untuk mengusahakan makanan yang 'lebih jelas' asal usulnya (jika dianggap ekstrim untuk menyebut halal). Alhamdulillah, sejauh ini suami dan anak mendukung aktivitas sepele saya ini, bahkan tanpa sadar, sedikit-sedikit saya sudah mulai belajar menabung dari hasil keringat sendiri :)
Jadiiii... intinya, dibanding dengan yang berkomentar negatif tapi tanpa memberi contoh nyata yang bermanfaat, saya lebih angkat topi pada kawan-kawan (gak peduli belum berbuntut atau berbuntut banyak) tapi masih semangat untuk menggali maupun berbagi ilmu kuliner, tanpa meremehkan pelaku atau ilmunya. Saya sempat terharu ketika beberapa kawan baru di FB mengirim pesan, mereka meng-add FB saya atas usul suami-suami mereka, untuk sama-sama belajar ber-dapur, barokalloh ya, temans :)

Ya segitu dulu deh, curhatan saya...moga2 bisa diambil sisi manfaatnya.... yuuukkk, kembali ke....hasiiiil dapur :p
 
Dua karya ini saya namakan produk khilaf, hehe... karena dibuat pada saat saya seharusnya sudah istirahat setelah 8 bulan kehamilan non-stop ublek-ublek dapur. Si ayah geleng-geleng kepala ngeliat saya begadang di dapur sendirian, dengan perut sudah terganjal meja dekor, qiqiqi... *nutup kuping, menghindari jeweran :p*.

Eh, eh, tapi ada hikmahnya lho, tak disangka-sangka si ayah menawarkan untuk upgrade standing mixer, mungkin gak tega liat saya berjam2 duduk ndeprok ngocok telur cuma pake hand mixer tua kali ya...? uhuuuyy...  walo masih rencana, moga segera dimudahkan rejekinya, yo Yah, amiiiin *peluk2 juragan :D*

Oya, orderan ini saya terima karena salah satu pemesannya sudah 2 kali saya tolak karena kondisi badan saya yang sempat drop, jadi beliau bela-belain menunggu beberapa bulan sampai si koki fit lagi, hihii... makasiiih ya untuk kesabarannya menungguuuu :D

Alhamdulillah, dekorasi kedua cake ini diserahkan sepenuhnya pada saya, jadi tidak ada request yang butuh pemikiran khusus. Cake yang pertama, Barbie Birthday Cake. Berhubung stok boneka barbie dewasa saya sudah habis, saya usulkan untuk menggantinya dengan boneka barbie kecil, si pemesan setuju, dan beginilah hasilnyaaaa.... desainnya sederhana kok, tapi yang penting masuk dengan keywords yang diinginkan: pinky, girly, catchy...hehe, semoga berkenan ya ;)
Jujur, mati ide ditengah2 mendekor para boneka, sempat saya tinggal tidur, hihi. Mendekati jam pengambilan kue, di bagian depan saya bikin kolam ikan koi saja, berasal dari puding susu, hehe... denger2 si ikan malah jadi rebutan anak-anak di pesta, alhamdulillah :)


Orderan cake yang kedua adalah Simple Blackforest. Desainnya benar-benar simpel..pel..pel ala bumil :)
Dibuat dari adonan sponge cake coklat 3 layer, ber-filling strawberry jam dan cream+keju. Saya kaget, pas belanja bahannya, ternyata harga-harga sudah melambuuung tinggi. Padahal baru jelang puasa, gimana kalo lebaran nanti ya? weleh...weleh.... ga kebayaaang >_<



Pas ndekor ini juga 'stag' banget idenya, tiba-tiba si ayah usul: coba kasih nuansa beda, pake cokelat kerikil (yang dibawanya dari negeri jiran...) hmmm...lalu saya coba taruh di tengah deh, not bad ya? :)

Puas dan lega rasanya jika pada akhirnya karya-karya kecil saya ini membuahkan rasa bahagia orangtua serta tawa riang anak-anak penikmatnya. Pun sangat bersyukur, mengetahui hasil dapur amatir saya ternyata masih dinanti, bahkan saat saya berada pada kondisi fisik di titik terendah sekalipun. Terima kasih ya, temans untuk kepercayaannya :)

Mengingat 'due date' partus sudah di depan mata, sunguh tidak bijak rasanya jika saya tidak meluangkan perhatian pada si calon buah hati, hehe... maka dengan ini Nanahanuna Kitchen menutup sementara kedai amatirnya, mohon maaf, maturnuwun, dan nyuwun pangestu pada para custumers, keluarga, dan para sahabat :)

Bertepatan juga dengan datangnya our lovely month, Ramadhan, esok hari...kami... Nanahanuna Kitchen dan keluarga mengucapkan :
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa, Mohon Maaf Segala Khilaf, Lahir dan Batin.
Barokalloh untuk semua ibadah yang kita lakukan pada bulan ini maupun 11 bulan mendatang.
Amiiin, amiiin, allohumma amiiiin.


Cheers...! ^_^


















Tidak ada komentar:

Posting Komentar